Mohon tunggu...
Agus Mulyadi
Agus Mulyadi Mohon Tunggu... lainnya -

Blogger, penulis, dan Freelance Layouter. Asli Magelang, bukan peranakan. Juga menulis di www.agusmulyadi.web.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mengelak dan Harga Diri

27 Januari 2016   23:58 Diperbarui: 28 Januari 2016   03:09 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Singkat cerita, selepas jam 11 malam. Jonson dan Sri sudah bersiap di amben depan rumah. Dengan aba-aba kedipan mata dari Jonson, keduanya langsung menanggalkan busananya masing-masing hingga keduanya benar-benar telanjang bulat tanpa sehelai benang pun yang menutupi. Karena ini adalah pengalaman pertama bagi mereka telanjang di luar rumah, keduanya pun tampak canggung dan takut, sesekali baik Jonson maupun Sri tolah-toleh kanan-kiri, takut kalau-kalau ada orang yang lewat.

“Ah, Sri, kalau begini, malah jadi ndak tenang, bakalan ndak khusyuk nanti kita tempurnya!”

“Pakai Sarung saja gimana mas? jadi kita mainnya di dalam sarung gitu!”, usul Sri

“Ciamik, ide bagus Sri, sek, tak ambil sarung dulu!”, kata Jonson sambil langsung beringsut masuk ke dalam rumah untuk mengambil sarung.

Begitu sarung diambil, keduanya pun langsung mengatur posisi. Mula-mula Jonson yang menyelimuti badannya dengan sarung, lalu kemudian, Sri masuk ke dalam sisa-sisa rongga sarung. Kedua insan itupun resmi terbalut dalam satu jalinan kain. Proses Lock and Key pun terjadi.

Adegan berikutnya, tak perlu saya terangkan, saya yakin, anda cukup kompeten untuk membayangkannya.

* * *

Selama beberepa menit, mereka berdua tenggelam dalam keasyikan birahi yang maha dahsyat.

Saking asyiknya mereka berjimak, hingga tanpa sadar, Bagio tetangga satu RT mereka lewat di jalan depan rumah mereka. Ndilalah, waktu itu, Bagio memang sedang berangkat kerja, karena Bagio dapat jatah shift malam untuk jaga di pabrik tempatnya bekerja.

Melihat adegan yang sedemikian aneh di amben depan rumah jonson, Bagio pun kemudian mencoba mengamati lebih seksama. Dalam cahaya yang temaram, nampak olehnya kepala Jonson yang mecungul dari balik sarung, kepala Jonson bergerak tak beraturan sambil tersengal-sengal.

Bagio pun curiga, Ia yakin bahwa Jonson sedang terjebak dalam sebuah pergumulan hebat. Bagio pun kemudian mencoba memastikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun