Dalam pertarungan perebutan Kekuasaan ini Ical sepertinya tidak bermain sendiri, namun juga kemungkinan di backup oleh kekuatan yang juga patut diperhitungkan. Ada beberapa peristiwa yang kita rekam dalam perjalanan perseteruan ini. Pertama, ketika pertarungan dalam tubuh golkar, pada tempat yang lain antara JK dan Luhut B. Panjaitan oun terhadi perseteruan tidak kalah sengit perihal peranan lembaga staf kepresidenan yang perannya diperluas oleh Jokowi. Memang perseteruan ini tidak berkaitan secara langsung mengenai golkar, namun patut kita cek, sesama senior golkar kenapa berseteru berebut peranan?
Ketika pada awal-awal Jokowi berada di istana, tercatat lebih dari satu kali ical berkunjung ke Istana untuk melakukan pertemuan dengan Luhut Panjaitan, sementara yang kita tahu bukan kah Ical seteru nomer dua setelah Prabowo dalam pilpres kemarin?. Ketiga, ketika Jokowi menghadapi tekanan politik akibat perseteruan KPK dan Polri, pihak Jokowi melakukan gelar pertemuan antara Jokowi dan Prabowo, tentunya juga atas inisiasi tim Jokowi dan adanya deal-deal politik diantara keduanya yang saling menguntungkan.
-------------
Berbagai dinamika yang disampaikan diatas, memang tidak seluruhnnya benar antara prediksi dengan kenyataan yang terjadi. Namun, ada hal yang penting untuk diambil kesimpulan. Dinamika yang terjadi dalam tubuh partai Golkar dengan pasang surutnya skema permainan politik masing-masing, ada semangat membesarkan golkar. Tidak kalah penting kekhasan golkar dalam pragmatisme politik tetap saja tidak bisa membuat golkar terlepas dari kekuasaan. Golkar akan selamanya berada dalam lingkaran kekuasaan, entah bagaimana dinamika yang menyertainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H