Berbagai cara untuk mempertahankan hidup ditempuh, seperti halnya yang lagi musim-musimnya main slot dengan bermodalkan Android dan Kuota Internet dan cara pengerjaannya mudah sekali dengan mengadu keberuntungan yang akhirnya kecanduan karena ingin mendapatkan uang secara instan.
Banyak korban judi online yang menghabiskan uang dari jutaan sampai ratusan juta dan tidak sedikit korban main slot dengan berakhir perceraian, bunuh diri, usaha bangkrut, dipecat di tempat pekerjaan, karena praktek seperti  ini di zaman sekarang ini bisa dilakukan oleh elemen masyarakat baik di kota maupun desa.
3. Menjual Hasil Panen dengan Sistem Ijon
sistem Ijon sangat membantu dalam berlangsungnya mengelola pertanian karena mereka merasa dibantu meskipun hasilnya belum dipanen, meskipun cara ini merupakan menjual barang dengan ketidakpastian.
Sistem Ijon telah ada sejak dulu, mungkin tidak akan punah apalagi kesejahtraan para petani belum bisa d ikategorikan sejahtra, karena menurut para petani
Sebetulnya para petani yang menjuan ke Ijon sangatlah rugi,karena harga jual hasil panen tidak pasti,bisa saja harga pas panen bisa mahal ataupun murah,yang pasti pengijon lebih untuk dari petani.
sistem ijon,yang pasti hasil panennya akan dibawa oleh si pengijon dan si petani tidak bisa menyimpan hasil panennya sebagian di lumbung.Hal ini sangat merugikan para petani. Karena mereka yang sudah berhubungan dengan Ijon akan seterusnya hasil panennya akan di jual ke pengijon karena sudah terbiasa dan merasa mudah untuk mendapatkan uang,meskipun tanamannya masih hijau.
Kerugian para petani menggunakanMasalah-masalah yang terjadi di desa sehingga menghambat perekonomian masyarakat desa perlu diperhatikan,karena semuannya berawal dari kebutuhan ekonomi,sehingga menempuh jalan yang lebih mudah meskipun menyakitkan.
Kejadian-kejadian yang semacam ini perlu diperhatikan oleh pemerintahan desa bersama masyarakat yang tergolong sangat mampu untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi sehingga merugikan dirinya sendiri demi mempertahankan hidupnya yang masih menjadi masalah besar sampai sekarang.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H