Dalam mempromosikan suatu produk pada zaman sekarang lebih mudah dibanding zaman dulu, dengan susah payah menyebarkan brousur, menempelkan pamplet, memasang spanduk di jalanan yang kadang menjadi spam pemandangan. Di zamannya digital semuanya jadi serba mudah dengan jari-jari kreator bisa mengguncang dunia, dari sabang sampai merauke, dari Asia sampai Amerika.
Apa yang membuat serba mudah di zaman sekarang ini?, tentu jawabannya adalah tekhnologi yang semakin berkembang pesat didukung oleh sdm yang mumpuni, menjadikan sebuah produk mendunia dengan biaya operasional lebih murah, kadang tanpa biaya hanya modal kemauan dan kuota internet sudah bisa melanglangbuana.
Sebagai penggiat desa wisata, budaya dan ekraf  saya juga banyak membuat konten tentang desa wisata baik itu berupa video maupun tulisan, ternyata hasilnya lebih efektif dan menjangkau semua kalangan masyarakat, karena di zaman sekarang ini rata-rata orang mendapatkan sebuah berita dari Hp pintarnya. Dengan berbekal Android setiap orang bisa mengakses semua berita baik berupa tulisan maupun video.
Bagaiamana cara mempromosikan suatu produk di desa?
konten kreator yang tidak bagus-bagus amat bahkan bisa dikategorikan belum profesional, karena saya menggunakan alat seadanya, juga kemampuan yang hanya belajar sendiri dan mengikuti berbagai pelatihan bersertifikat, sudah bisa mempromosikan beberapa desa wisata, terbukti dengan seringnya membuat konten, pengunjung ke desa wisata meningkat, yang pasti ada perubahan ketika sebelum desa wisata tersebut di promosikan ketika sudah di promosikan.
Menurut pengalaman yang saya alami sebagaiSebagai konten kreator yang hanya modal kemauan dan loyalitas supaya ekonomi masyarakat meningkat di desa lewat desa wisata, budaya dan ekraf ternyata sangat dihargai oleh masyarakat sekitar meskipun kemampuan saya pas-pasan.
Mengapa hal ini terjadi?
Tentu buat generasi milenial cerita tentang digital bukanlah hal yang sulit karena mereka lahir di abad dimana mereka mengenal Androiid juga laptop berspesifikasi tingkat dewa, tetapi beda dengan generasi x, yang lahir di zamannya telepon koin. Sehingga memperlambat perkembangan tentang yang namanya digital di pedesaan tetapi 10 tahun lagi pasti masalah digital sdm-nya akan merata sampai tingkat desa.
Bagaiamana cara mensiasati supaya konten kreator menjamur sampai tingkat desa?Â
Sebetulnya mudah, asal kemauan saja, karena rata-rata orang di zaman sekarang ini rata-rata punya yang namanya Android tidak usah repot-repot  mengguanakan Laptop atau PC. Disana banyak aplikasi untuk edit video, foto dan lainnya tinggal dipelajari bagaimana cara mengoperasikannya. Kalau tidak bisa, kita bisa searching tutorialnya di google atau yotube atau flatform yang lainnya yang menjelaskan tentang edit video atau foto.
Setelah menguasai cara edit, kita langsung saja amabil gambar, kalau pemula misal belum bisa tekniknya, mau kursus ga ada duit, langsung aja coba-coba shoot, nanti juga keseringan membuat video akan terlatih karena kebiasaan membuat video.
Intinya jangan takut jelek dengan hasil,karena mereka juga para master Youtube yang sering berbagi ceritanya mereka pandai karena berani mencoba, yang berawal dari hasil jelek karena kesering membuat konten hasilnya jadi maksimal dan menghasilkan uang ratusan juta rupiah.
Intinya untuk mempromosikan suatu produk di zaman sekarang ini jangan menunda-menunda waktu untuk menjadi seorang yang mahir, karena mahir berawal dari mencoba untuk bisa. Kalau ditunda-tunda tentunya akan tertinggal oleh mereka yang lebih dulu mengupload video,karena kita banyak berpikir.
Desa Wisata cara pengelolaannnya melibatkan masyarakat di sekitar desa, yang terdiri dari berbagai elemen dan latar belakang yang berbeda-beda. Jika dihitung berapa ribu orang yang memiliki Android di sekitar desa wisata, berati apabila ribuan Android tersebar di desa tersebut jika semua pemilik Android kreatif akan tumbuh ribuan konten kreator di tingkat desa. Jika itu terjadi berarti desa itu akan maju, karena ekonomi masyarakatnya akan berkembang melalui desa wisata, budaya dan ekraf juga produk-produk di luar itu.
Jari-jari kreator sangat bermanfaat untuk kehidupan sekarang ini, jika di setiap desa sadar akan pentingnya promosi lewat dunia digital yang dianggap oleh mereka itu sulit. Padahal tidak sulit karena setiap orang rata-rata memiliki media sosial, hanya belum ada niat untuk menggunakannya. Karena dianggap sulit, meskipun jari-jarinya sudah menjadi kreator tetapi pikirannya belum merasa menjadi konten kreator.Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H