Perkembangan ekonomi masyarakat melalui home industry belakangan ini sangat diperhatikan pemerintah dengan berbagai macam program UMKM, dan tak sungkan-sungkan pemerintah menggelontorkan uang melaui bantuan baik itu dana hibah maupun pinjaman.Â
Berbagai macam home industry menjamur di negeri ini, tetapi salah satu home industry yang unik yaitu home industry lensa, karena di daerah tersebut merupakan kelahiran tokoh pelopor optik Indonesia, jadi masyarakat di sekitar mendapatkan ilmu warisan yang dulunya pernah bekerja di pabrik lensa, yang merupakan pabrik lensa pertama di Indonesia.
Sebetulnya di era tahun 1973 sudah berdiri pabrik lensa pertama di Indonesia yaitu pabrik lensa A Kasoem yang beralamat di Kp Bojong, Desa Neglasari Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, pendirinya A Kasoem (Atjoem Kasoem) dan lokasi pabrik itu merupakan kampung halamannya.
Atjoem Kasoem-lah yang langsung mendidiknya dengan berbekal ilmu yang beliau dapat dari pendidikannya di Jerman Barat pada waktu itu.
- Pengetahuan tentang menghitung kekuatan atau ukuran lensa seperti plus dan minus. Ilmu matematika dan fisika yang menjadi landasannya, karena ada proses penjumlahan dan pengurangan juga tentang index bias dan lain lain.Â
- Keterampilan tangan. Karena pada saat itu mesin mesinya masih sedikit dengan sistem operasi otomatis kebanyakan masih manual jadi para pegawainya dituntut untuk dapat mengoperasikannya beserta perawatan, perbaikan bahkan sampai merangkainya.
Bagi yang melakukan kegiatan di bidang pembuatan lensa jenis lensa yang dibuat adalah lensa uji coba (trial lens set) yaitu alat untuk memeriksa mata. Mesin mesinnya dibuat sendiri dengan berbekal ilmu dari A Kasoem, dan bahan baku untuk lensa uji coba ini adalah limbah kaca, tapi tentunya sudah memenuhi standar kelayakan.