6. Membuktikan tanpa di dampingi Manajer, Persib tetap bermain tidak bagus
7. Permainan sampai pekan ke 11 tak kunjung ada perubahan.
8. Tidak bisa memanpaatkan / membuktikan kemampuannya sebagai pelatih yang di pertahankan Manajemen.
9. Banyaknya protes para  Bobotoh yang menginginkan Djanur untuk mundur, dengan alasan minimnya strategi yang diterapkan.
Mungkin ini adalah sebuah resiko jika mengganti seorang pelatih di tengah kompetsi sedang berjalan, dengan alasan tim akan memulai langkah awal dari nol, tetapi manajemen perlu berspekulasi, memilih di antara dua pilihan mempertahankan Kuch Djanur yang tidak kunjung menemui perubahan, atau mengharapkan perubahan dengan mendatangkan pelatih baru.
Djanur In Weh teras Mundur ti Persib mungkin menurut saya lebih baik daripada Djanur In We trust karena kejayaan Djanur sudah habis, dan Manajemen harus tegas tanpa harus melihat siapa dan sosok siapa, karena ini sepakbola profesional harus bersikap sama seperti halnya yang terjadi pada Kuch Dejan, jika seorang pelatih sudah tidak bisa menunjukan kualitasnya dengan PHP ( Pemutusan Hubungan Pelatih ).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H