Mohon tunggu...
Agus Jebe
Agus Jebe Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Ketua Fraksi Milenial

Cuma orang yang senang mengamati berita politik. Kebetulan, suka nonton anime juga.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Caleg Milenial Kok Gaya Kolonial?

20 Desember 2023   02:14 Diperbarui: 20 Desember 2023   02:29 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesan kampanye harus jelas dan mudah dipahami oleh Gen-z. Caleg harus menyampaikan visi misi, program kerja, dan hasil kerja mereka dengan cara yang mudah dimengerti oleh Gen-z.

Bahasa yang Gaul

Gen-z menggunakan bahasa gaul dalam kesehariannya. Oleh karena itu, caleg dapat menggunakan bahasa gaul dalam kampanyenya agar lebih menarik perhatian Gen-z.

Interaksi dengan Pemilih

Gen-z menyukai interaksi. Oleh karena itu, caleg perlu berinteraksi dengan pemilih muda, baik secara online maupun offline. Interaksi dengan pemilih akan menunjukkan kepada Gen-z bahwa caleg tersebut peduli dengan mereka.

Nah, gaya kampanye tersebut merupakan gaya khas dari milenial dan gen-z. Jadi, caleg milenial sudah mulai meninggalkan baliho atau spanduk gede-gede di jalan. Bayangin, kalau saat ini dan seterusnya milenial dan gen-z masih kampanye pake cara lama, berapa banyak baliho di pinggir jalan?, berapa banyak sampah bekas baliho yang numpuk?. Hal-hal yang merusak lingkungan seperti itu, jelas bukan gaya gen-z banget.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun