Dan tentu saja dengan tak putus-putus memohon perlindungan Allah. Semua saran saya lakukan dengan semangat, dan setelah 14 hari kami ke Puskesmas untuk periksa swab PCR ulang, yang alhamdulillah hasilnya sudah negatif. Kehidupan di rumah sudah kembali normal. Pembantu sudah boleh masuk dan masak di dalam rumah.
Dengan adanya video call, saya selama karantina masih bisa berkomunikasi dengan anak-anak dan cucu-cucu, dan dengan zoom bisa mengikuti seminar kedokteran, sehingga tidak merasa frustasi atau kesepian.
Jadi, memang benar para senior daya tahannya sudah menurun, sehingga sebaiknya harus selalu melakukan protokol kesehatan yaitu: selalu menggunakan masker kalau keluar rumah, rajin cuci tangan, minum air yang banyak, dan berjemur matahari. Kalau tidak perlu, diam di rumah saja tidak usah kumpul-kumpul dulu dengan keluarga atau teman-teman.
Begitu sedikit cerita dari saya. Semoga ada manfaat yang bisa dipetik dari cerita sederhana ini. Terima kasih. Salam sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H