Mohon tunggu...
Agus Indy.
Agus Indy. Mohon Tunggu... Dosen - Antropolog Blajaran

Saya seorang pendongeng yang suka menulis cerita-cerita etnografi yang ringan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ngaji dan Selera

30 Mei 2017   12:54 Diperbarui: 30 Mei 2017   12:59 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Alangkah indahnya ya kalo beragama itu tidak pakai menang-menangan, tidak merasa paling tahu dan paling benar, tidak merasa paling punya otoritas makili Dia.

Ha kok ndilalahnya itu kok ya tiba-tiba banyak orang yang merasa sok heibat, sok ngerti kitab, sok ngerti dalil, ... ngomentari di media sosial tentang ustadz tertentu. Ha nek niat ki mbok ya datang saja ke pengajiannya, kemudian bertanyalah. Kalo gak ya bikinlah sendiri pengajian yang mendatangkan banyak orang kayak gitu.

Eeee ya namanya media sosial...

***Klakepan wae lah aku... oooooaaaahhheemm

***Post script: 

Ketika saya baru keluar dari kelas, saya lewat di kerumunan mahasiswa-mahasiswi di selasar kampus. Rupanya ada juga yang ngobrolin persoalan itu. Ada yang nanya, ‘Mas, ciri-cirinya wahabi itu yang gimana sih?’

‘Ya yang jelas paternalistik, …’ jawabku singkat.

‘nah kan… bener kan…. ,’ kata salah satu mahasiswaku yang kelihatannya menguasai wacana

‘ya kalo maternalistik, jadi wah ummi…’ jawabku sambil berlalu.

‘wooooo…. Mas dosen kiiiii,’ seru mereka kesal.

Lha ya gimana lagi….

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun