Mohon tunggu...
Agus Indarto
Agus Indarto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Profesi sebagai karyawan swasta

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Serial Tafsir Al-Qur'an: Tafsir As-Sa'di

9 Januari 2023   05:00 Diperbarui: 9 Januari 2023   06:28 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

------ ------

#7 - Serial Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Al-Qur'an (Al-Fatihah ayat 7)

7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Tafsir Ayat :

"Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka," dari para Nabi, orang-orang yang benar dalam keimanan (ash-Shiddiqun), para syuhada, dan orang-orang shalih, "bukan" jalan "mereka yang dimurkai" yang mengetahui kebenaran namun meninggalkan kebenaran tersebut seperti Yahudi dan semisal mereka, dan bukan pula jalan "mereka yang sesat" yakni orang-orang yang meninggalkan kebenaran karena kebodohan dan kesesatan seperti Nasrani dan semisal mereka.

Surat ini dengan keringkasannya meliputi hal-hal yang tidak diliputi oleh surat-surat lainnya dalam al-Qur`an.

Surat ini mengandung macam-macam tauhid yang tiga yaitu tauhid rububiyah yang disarikan dari FirmanNya "Rabb sekalian alam," tauhid uluhiyah yaitu mengesakan Allah dalam beribadah yang disarikan dari kata "Allah" dan dari FirmanNya "Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkau-lah kami memohon pertolongan," dan tauhid Asma` wa Shifat, yaitu menetapkan sifat-sifat kesempurnaan bagi Allah yang telah ditetapkan oleh DiriNya sendiri dan ditetapkan oleh RasulNya tanpa mengingkari, memisalkan, dan menyerupakan, di mana sesungguhnya hal itu ditunjukkan oleh kata "pujian" sebagaimana yang telah lalu.

Demikian juga surat ini mengandung penetapan akan kenabian dalam FirmanNya "Tunjukilah kami jalan yang lurus," karena hal itu tidak akan mungkin tanpa adanya risalah.

Juga penetapan akan balasan bagi segala perbuatan yaitu dalam FirmanNya, "Yang menguasai Hari Pembalasan," dan bahwasanya balasan itu terjadi dengan keadilan, karena pembalasan adalah ganjaran dengan adil.

Dan penetapan akan takdir, bahwasanya seorang hamba itu benar-benar sebagai pelaku, berbeda dengan pemikiran al-Qadariyah maupun al-Jabariyah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun