Sebagai masyarakat modern, kita bisa mengambil langkah tengah. Tradisi minum benalu teh tetap bisa dilestarikan sebagai bagian dari budaya dan warisan leluhur tapi, untuk menjadikannya pengobatan alternatif perlu ada penelitian lebih lanjut.
Pesan dari Kebun Teh Ci Ater-Jalancagak-Subang
Ketika saya meninggalkan kebun teh hari itu, angin lembut menyapu dedaunan di sekitar saya. Ace teman baik saya melambaikan tangan, masih sibuk dengan pekerjaan menanam dan merawat pohon strowberinya di sekitar rumahnya.Â
Di perjalanan pulang, saya membawa secangkir benalu teh yang dia hadiahkan serta sebuah pelajaran berharga.
Benalu teh bukan sekadar tanaman liar yang menempel pada pohon teh. Ia adalah simbol hubungan erat antara manusia, alam, dan tradisi.Â
Tetapi di dunia yang semakin canggih ini, tradisi saja tidak cukup. Kita membutuhkan kolaborasi antara pengetahuan lokal dan sains untuk menggali potensi yang lebih besar, tanpa mengabaikan keselamatan dan kesehatan.
Jadi, apakah benalu teh benar-benar obat ajaib? Mungkin belum ada jawabannya. Namun, bagi masyarakat kami tanaman ini adalah bukti bahwa alam selalu punya cara untuk memberi, jika kita cukup sabar untuk mendengarkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H