Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Home Pilihan

Membangun Rumah Dengan Sentuhan Pribadi

29 November 2024   10:00 Diperbarui: 29 November 2024   21:14 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ruang tamu (Sumber: Dokumen Pribadi)

Pendahuluan

Artikel ini saya persembahkan untuk menjawab tantangan menulis dari Kompasiana, tentang pekerjaan perbaikan rumah. 

Punya rumah sendiri adalah impian hampir setiap orang, termasuk saya. Ketika akhirnya bisa membeli sebuah rumah tipe sederhana, saya memandang perlu untuk merenovasinya. 

Renovasi menjadi tantangan yang menarik, ketika saya berperan aktif bersama para tukang dalam setiap prosesnya. Proses penting yang paling memuaskan adalah ketika semua pengaturan dan desain dilakukan berdasarkan konsep dan kebutuhan keluarga kami, karena saya terlibat langsung di dalamnya. 

Efisiensi dan Fungsi: Kunci Rumah Minimalis

Dalam membangun rumah minimalis, setiap sudut harus dimanfaatkan secara maksimal. Tidak ada ruang yang terbuang sia-sia, sebagai contoh garasi kendaraan dirancang agar pas sehingga tidak ada area yang mengganggu ruang lainnya. 

Saya juga memiliki prinsip kuat untuk tidak menggunakan fasilitas umum, seperti jalan di depan rumah sebagai area parkir pribadi.

Foto efisiensi garasi dan jemuran memanfaatkan panas blower AC (Sumber: Dokumen Pribadi)
Foto efisiensi garasi dan jemuran memanfaatkan panas blower AC (Sumber: Dokumen Pribadi)

Prinsip Less is More

Dekorasi rumah menjadi perhatian utama, saya mengadopsi prinsip dari Joshua Field Milburn, "You don't need more space but you need less stuff." Dengan prinsip ini, setiap barang memiliki tempatnya masing-masing. 

Dari pernak-pernik seperti pigura, akuarium, hingga barang-barang kecil lainnya semuanya tertata rapi. Bahkan perawatan akuarium termasuk membersihkan dan memberi makan ikan, menjadi aktivitas rutin yang saya nikmati.

Foto ruang tamu (Sumber: Dokumen Pribadi)
Foto ruang tamu (Sumber: Dokumen Pribadi)

Foto tempat shalat (Sumber: Dokumen Pribadi)
Foto tempat shalat (Sumber: Dokumen Pribadi)

Menghadirkan Penghijauan di Ruang Terbatas

Meski rumah tidak luas, saya tetap berkomitmen untuk menghadirkan elemen hijau. Solusinya adalah menggunakan tanaman dalam pot dan konsep taman vertikal, semua proses mulai dari penanaman hingga perawatannya saya kerjakan sendiri. 

Tanaman pot dan rumput vertikal (Sumber: Dokumen Pribadi)
Tanaman pot dan rumput vertikal (Sumber: Dokumen Pribadi)


Merawat Rumah dengan Sentuhan Pribadi

Salah satu hal yang saya pelajari selama renovasi adalah pentingnya mengenal rumah hingga ke setiap sudutnya, sehingga misalnya ketika genting bocor saya mencoba memperbaikinya sendiri sebelum memutuskan untuk memanggil tukang jika benar-benar diperlukan. Dengan cara ini, saya merasa lebih menyatu dengan rumah dan memahami setiap detilnya serta mampu menanganinya dengan lebih efektif.

Foto tangga untuk keperluan cek tanaman dan atap rumah (Sumber dokumen Pribadi)
Foto tangga untuk keperluan cek tanaman dan atap rumah (Sumber dokumen Pribadi)

Membangun dan menata rumah memerlukan sentuhan dari pemiliknya, sehingga memperkuat hubungan kita dengan rumah tersebut. Meski rumah saya sederhana setiap sudutnya dirancang dengan cinta serta efisiensi, dan fungsi yang maksimal. 

Bagi saya, inilah rumah impian rumahku adalah surgaku tempat ketika setiap jengkalnya adalah cerita tentang siapa kami dan bagaimana kami hidup.

Kesimpulan

Pemeliharaan rumah merupakan bagian penting dari tanggung jawab saya sebagai pemilik, saya memilih untuk melakukan sebagian besar pekerjaan pemeliharaan sendiri kecuali jika membutuhkan tenaga lebih atau keahlian khusus. Dalam situasi tersebut, saya tetap memberikan arahan dan mengawasi proses pengerjaannya agar hasilnya sesuai harapan.

Rutinitas pemeliharaan saya lakukan secara fleksibel, menyesuaikan dengan waktu luang yang tersedia. Biasanya pekerjaan ini saya lakukan di pagi hari sebelum memulai aktivitas, sore hari setelah pulang kerja atau saat hari libur. 

Dengan pendekatan ini saya bisa memelihara dan menjaga rumah tetap nyaman dan terawat, selain itu juga menciptakan hubungan batin yang lebih erat dengan setiap sudut dan detil rumah. Ini adalah salah satu cara saya merawat investasi dan menciptakan lingkungan yang ideal bagi keluarga kami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun