Tidak semua pernikahan harus dirayakan secara meriah, apalagi jika itu melibatkan utang yang dapat memberatkan pasangan setelah menikah. Pernikahan yang berkesan tidak bergantung pada seberapa mewah pesta yang digelar, melainkan terletak pada makna dan komitmen yang dibangun oleh kedua mempelai.
Berikut cara menyikapi dilema antara merayakan pernikahan dan tanggung jawab keuangan:
1. Pahami Esensi Pernikahan
Pernikahan adalah tentang membangun kehidupan bersama dengan penuh cinta, pengertian dan tanggung jawab. Fokus utama seharusnya adalah kesiapan emosional dan spiritual serta finansial, bukan pada besar atau kecilnya pesta yang diadakan.
2. Buat Perencanaan Keuangan yang Realistis
Menentukan anggaran sesuai kemampuan finansial adalah langkah bijak, jangan memaksakan diri untuk menyelenggarakan pesta mewah jika kondisi keuangan tidak memungkinkan. Pasangan perlu berdiskusi dan sepakat tentang prioritas, seperti kebutuhan rumah tangga setelah menikah.
3. Pertimbangkan Pernikahan yang Sederhana namun Berkesan
Pernikahan sederhana bukan berarti kurang bermakna, dengan kreativitas pasangan tetap dapat membuat acara yang intim dan berkesan tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Contohnya menggelar acara di rumah dengan taman, atau tempat yang tidak memerlukan biaya sewa tinggi.
4. Hindari Tekanan Sosial
Tekanan dari keluarga besar atau masyarakat untuk mengadakan pesta besar, acap kali menjadi salah satu alasan pasangan berutang. Penting untuk tegas menyampaikan keterbatasan, dan menjelaskan bahwa pernikahan yang sederhana tidak akan mengurangi makna kebahagiaan dan kesakralannya.
5. Libatkan Keluarga dan Teman Terdekat