Tahun 2024 menjadi panggung jatuh bangun bagi Timnas Indonesia, dari euforia kemenangan atas Arab Saudi hingga kekalahan telak melawan Jepang. Tim Garuda terus menunjukkan perkembangan yang memberikan harapan di tengah tantangan berat, dengan ranking FIFA yang naik ke posisi 125 dunia.Â
Harapan publik kini tertuju pada empat laga sisa di tahun 2025 yakni melawan Bahrain, China, Australia, dan Jepang. Bagaimana langkah strategis yang bisa diambil Indonesia untuk memastikan hasil terbaik di Kualifikasi Piala Dunia 2026?
Menggali Inspirasi dari Tim Panser Jerman
Sebagai pengagum Tim Panser Jerman, saya menilai kita bisa belajar dari cara Jerman menghadapi tekanan dalam turnamen besar. Tim Panser kerap terseok-seok di awal kompetisi, tetapi memiliki daya juang yang tak tertandingi untuk bangkit hingga meraih kemenangan.Â
Mentalitas ini menjadi pelajaran penting, bagi Indonesia yang masih dalam proses membangun identitas permainan. Tim Panser Jerman dikenal dengan disiplin, kerja keras, dan mental baja.Â
Mereka sering memulai turnamen dengan hasil yang kurang memuaskan, tetapi keuletan mereka untuk terus belajar dari kekalahan membuat mereka selalu menjadi kandidat juara. Hal ini terlihat dalam Piala Dunia 2014, ketika Jerman mengatasi rintangan demi rintangan hingga mengangkat trofi di final.
Timnas Indonesia juga memiliki potensi untuk mengembangkan karakter yang serupa, kekalahan 0-4 dari Jepang mungkin terasa pahit tetapi justru menjadi momen penting untuk refleksi. Mentalitas seperti inilah yang perlu dibangun dengan tidak terpuruk oleh hasil buruk, tetapi menjadikannya motivasi untuk bangkit.
Langkah Strategis Timnas Indonesia
Untuk melanjutkan tren positif, langkah-langkah berikut mungkin adalah strategi yang dapat dipertimbangkan Timnas:
1. Meningkatkan Kedisiplinan Taktik
Shin Tae-yong (STY) dikenal sebagai pelatih yang detail dalam strategi. Untuk melawan tim sekelas Jepang dan Australia, Indonesia perlu fokus pada transisi cepat antara bertahan dan menyerang. Memanfaatkan serangan balik yang efisien bisa menjadi kunci saat melawan lawan yang lebih kuat.
2. Memaksimalkan Pemain Kunci
Marcelino Ferdinand, pencetak dua gol saat melawan Arab Saudi, harus terus diberikan peran penting di lini depan. Kombinasi dengan gelandang kreatif lainnya dapat meningkatkan daya gedor Indonesia.
2. Mentalitas Bertanding yang Tangguh
Dalam laga melawan tim-tim besar, mentalitas sering menjadi penentu. Kekalahan 0-4 dari Jepang harus dijadikan bahan evaluasi untuk membangun ketahanan mental agar tidak runtuh saat menghadapi tekanan.
3. Persiapan Fisik dan Medis
Dengan empat laga yang berdekatan, menjaga kebugaran pemain menjadi prioritas. Rotasi pemain harus dilakukan dengan cermat untuk menghindari cedera dan kelelahan.
4. Belajar dari Kekalahan
Kekalahan melawan Jepang di kandang sendiri dan kekalahan dari Cina di kandang lawan menunjukkan bahwa ada celah dalam pertahanan Indonesia, terutama menghadapi bola mati dan serangan sayap. STY perlu memperkuat organisasi lini belakang untuk mengurangi risiko kebobolan.
Dukungan Publik sebagai Kekuatan
Sebagai Warga Negara Indonesia (WNI), kecintaan terhadap Timnas menjadi salah satu motivasi terbesar bagi para pemain. Atmosfer di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) saat melawan Arab Saudi menunjukkan betapa besar dukungan publik. Dukungan ini perlu terus dipertahankan untuk memberikan suntikan semangat kepada para pemain.
Target Realistis untuk 2025
Dengan empat laga sisa, target realistis bagi Timnas Indonesia adalah mengamankan kemenangan di kandang melawan Bahrain dan China. Jika mampu mencuri poin di laga tandang melawan Australia atau Jepang, peluang untuk melangkah lebih jauh akan semakin terbuka.
Penutup
Jatuh bangun adalah bagian dari perjalanan sebuah tim menuju kesuksesan. Timnas Indonesia telah menunjukkan perkembangan signifikan meski masih ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.Â
Dengan strategi yang tepat, mentalitas tangguh, dan dukungan penuh dari publik, Tim Garuda dapat terus terbang lebih tinggi membawa harapan baru bagi persepakbolaan Indonesia.Â
Mari terus mendukung Timnas dengan semangat dan optimisme!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H