Saya pernah melihat kolang-kaling yang bentuknya besar-besar dan putih bersih, padahal saya tahu persis bentuk kolang kaling yang diolah dari buah pohon nira di kampung saya namanya Caruluk tidak seperti itu.
Berdasarkan paparan di atas, penting kiranya kita faham membedakan mana bahan makanan yang benar-benar alami dan mana yang tidak. Untuk itu berikut ini beberapa kiat diantaranya:
1. Beli dari Petani Lokal atau Pasar Tradisional
Jika memungkinkan, belilah bahan makanan dari petani lokal atau pasar tradisional. Pasar seperti ini sering kali menawarkan produk yang lebih segar dan lebih sedikit melalui proses industrialisasi. Dengan demikian, kita dapat lebih yakin bahwa bahan-bahan tersebut mendekati konsep real food.
2. Perhatikan Label pada Produk
Untuk produk yang dikemas, selalu perhatikan labelnya. Pastikan tidak ada bahan tambahan seperti pengawet, pewarna, atau pemanis buatan. Pilih produk yang memiliki daftar bahan yang sederhana dan mudah dimengerti. Semakin panjang daftar bahannya, semakin besar kemungkinan produk tersebut telah melalui banyak proses dan mengandung zat-zat yang tidak alami.
3. Kenali Musim Panen
Sebagian besar sayuran dan buah-buahan memiliki musim panen tertentu. Misalnya, jeruk dan mangga lebih segar saat musim panen dibandingkan saat di luar musim. Mengenal kapan bahan makanan sedang panen dapat membantu kita memilih yang lebih segar dan alami tanpa melalui penyimpanan lama atau pengawetan.
4. Perhatikan Tekstur dan Bau
Real food memiliki tekstur dan bau yang khas. Daging segar misalnya, memiliki bau yang alami dan tidak menyengat. Ikan segar memiliki mata yang jernih dan insang yang merah segar. Sebaliknya, jika makanan terlalu bersih atau terlihat sempurna, ada kemungkinan sudah melalui banyak proses atau pengawetan. Buah-buahan dan sayuran yang terlalu bersinar atau tidak memiliki cacat sama sekali juga perlu dicurigai.
5. Cobalah Menanam Sendiri