5. Gunakan Sumber Konten Bebas Lisensi
Selain menggunakan AI, penting juga untuk memastikan bahwa elemen-elemen lain dalam karya kita, seperti musik atau gambar latar, berasal dari sumber yang sah.Â
- Tips: Jika kita menggunakan musik atau efek suara, pastikan itu diunduh dari platform yang menyediakan lisensi bebas royalti atau Creative Commons. Dala hal ini saya menggunakan Audio Library dan YouTube Collection karena konten saya di unggah di platform ini.
6. Pantau Perkembangan Hukum Terkait AI
AI generatif adalah teknologi yang terus berkembang, dan begitu pula regulasi yang mengaturnya. Penting bagi kreator untuk tetap memperbarui pengetahuan tentang kebijakan terbaru terkait hak cipta dan penggunaan AI agar tetap patuh dan aman dalam berkarya.
Contoh Karya: Si Eboy Sang Kucing Petualang
Sebagai contoh nyata dari penerapan langkah-langkah di atas, saya telah menciptakan sebuah video berjudul "Si Eboy Sang Kucing Petualang". Dalam video ini, saya menggunakan PikaLabs dan Bing AI untuk menghasilkan karakter dan latar visual yang menghidupkan kisah petualangan kucing pemberani bernama Eboy. Melalui sentuhan modifikasi dan kustomisasi, saya berhasil menciptakan cerita visual yang unik dan personal, sambil tetap memastikan semua elemen mematuhi lisensi dan hak cipta yang berlaku.
Dengan langkah-langkah bijak ini, saya berharap para kreator lain juga bisa memanfaatkan potensi teknologi AI secara kreatif dan bertanggung jawab. Dengan transparansi, pemahaman hak cipta, dan kustomisasi, karya-karya yang dihasilkan bisa lebih aman dan orisinal. Teknologi AI memang mempermudah proses kreatif, tetapi bijak dalam menggunakannya adalah kunci untuk menjaga etika kita dalam mengeksplorasi teknologi.
Selamat berkarya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H