Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Menjaga Sportivitas di Tengah Tantangan

18 September 2024   23:09 Diperbarui: 18 September 2024   23:10 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Sore tadi saya mendengar berita dari radio ditengah perjalanan pulang ke rumah ketika menunggu istri dan anak saya belanja di sebuah pusat perbelanjaan, seperti biasa saya menyalakan radio untuk mengusir rasa jenuh disela waktu. Saat itu saya mendengar sebuah berita bahwa seorang wasit pertandingan sepak bola dipukul KO oleh pemain yang merasa tidak puas atas keputusannya.

Berita juga menyebutkan bahwa insiden akan diusut tuntas duduk masalahnya, antara wasit dan pemain akan di kenakan sangsi. Dalam hal ini pemain jelas kedudukannya tidak bisa dibenarkan memukul wasit sampai jatuh, tetapi kalau wasitnya ternyata ada main apakah pengusutan harus ada kasus pemukulan dahulu sebagai wujud protes?

Kejadian seperti ini menimbulkan pertanyaan yang lebih besar tentang etika dan sikap di lapangan, baik dari pemain maupun wasit. Tindakan memukul wasit jelas melanggar batas, tidak hanya secara hukum, tetapi juga dari sudut pandang sportivitas. Sepak bola adalah olahraga yang menuntut disiplin, emosi tinggi kerap menjadi bagian dari permainan, namun kekerasan fisik tidak pernah bisa menjadi solusi yang sah. Tidak ada alasan yang cukup kuat untuk membenarkan tindakan seperti itu.

Namun, permasalahan yang lebih mendasar juga perlu diusut tuntas. Ketika seorang pemain merasa tidak puas dengan keputusan wasit, ada mekanisme protes yang bisa diikuti. Di sinilah pentingnya peran otoritas sepak bola dan lembaga yang berwenang dalam memastikan bahwa wasit yang memimpin pertandingan benar-benar netral dan bebas dari unsur-unsur kecurangan. Jika memang ada dugaan bahwa wasit terlibat dalam praktik yang tidak fair atau "ada main," hal ini tentu perlu diinvestigasi secara mendalam. Namun, kekerasan fisik tidak seharusnya menjadi pemicu dari proses investigasi tersebut.

Banyak orang mungkin akan bertanya: apakah seorang pemain yang merasa dikhianati oleh wasit berhak untuk menegakkan keadilan dengan caranya sendiri, bahkan jika itu melibatkan kekerasan? Jawabannya jelas: tidak. Setiap pemain, pelatih, dan ofisial harus tetap berada dalam batas-batas peraturan yang telah ditetapkan. Jika setiap protes terhadap keputusan wasit dijawab dengan kekerasan, maka integritas dan keadilan dalam olahraga ini akan hancur.

Sistem pengadilan dalam olahraga memang harus berjalan dengan baik. Proses pengusutan terhadap dugaan kecurangan wasit harus dilakukan secara profesional oleh badan yang berwenang. Jika wasit memang terbukti melakukan pelanggaran, tentu harus ada sanksi yang tegas untuk mencegah hal serupa terjadi di masa depan. Namun, penting bagi kita untuk memahami bahwa ada mekanisme yang sudah dirancang untuk menyelesaikan sengketa dalam pertandingan. Pemukulan bukanlah salah satu dari mekanisme tersebut.

Di balik semua ini, ada pelajaran penting yang bisa kita ambil. Baik pemain, ofisial, maupun penonton, kita harus mampu mengendalikan emosi. Sepak bola adalah permainan yang penuh dengan gairah, tetapi di balik setiap keputusan dan emosi yang berkecamuk, kita harus ingat bahwa kekerasan tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Sebaliknya, hal itu hanya memperkeruh suasana dan merusak esensi dari olahraga itu sendiri.

Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024 merupakan ajang yang sangat dinanti karena menjadi momentum besar dalam sejarah olahraga Indonesia. PON bukan hanya sekedar kompetisi, tetapi juga platform untuk mengembangkan potensi atlet daerah serta memperkuat persatuan bangsa melalui olahraga. Namun, seperti yang sering kita dengar, berbagai permasalahan yang mencuat dalam penyelenggaraan PON ini mengkhawatirkan kelancaran dan keberhasilan acara.

Permasalahan yang Muncul dan Langkah Perbaikan

Beberapa masalah yang muncul, seperti keterlambatan pembangunan infrastruktur, kendala logistik, masalah anggaran, hingga kurangnya koordinasi antara penyelenggara, merupakan hal-hal yang seharusnya mendapat perhatian serius. Hal ini bisa berpengaruh langsung terhadap kelancaran pertandingan, persiapan atlet, dan kualitas kompetisi itu sendiri.

  • Keterlambatan Pembangunan Infrastruktur: Salah satu masalah yang mencuat adalah lambatnya penyelesaian fasilitas olahraga. Infrastruktur yang belum siap pada waktu yang ditentukan akan berdampak pada penjadwalan pertandingan dan kesiapan atlet. Pemerintah dan panitia penyelenggara harus segera mempercepat pembangunan ini dengan mengalokasikan sumber daya yang lebih baik dan mengawasi secara ketat progresnya agar tepat waktu.
  • Manajemen Anggaran yang Transparan: PON adalah ajang besar yang membutuhkan anggaran signifikan. Masalah transparansi penggunaan anggaran seringkali menjadi sorotan. Pemerintah perlu memastikan bahwa setiap dana yang dialokasikan dipergunakan dengan bijak dan sesuai peruntukannya. Mekanisme audit yang ketat dan pelaporan yang terbuka akan membantu meminimalisasi masalah anggaran.
  • Koordinasi Antara Pusat dan Daerah: Mengingat PON kali ini melibatkan dua provinsi, koordinasi yang efektif antara pusat, daerah, serta semua pihak terkait sangat krusial. Setiap pihak perlu bergerak dalam satu irama, dengan tanggung jawab yang jelas, agar penyelenggaraan berjalan lancar.

Peran Pemerintah dalam Membenahi Persoalan

Pemerintah, khususnya Kementerian Pemuda dan Olahraga, harus mengambil langkah proaktif dalam membenahi persoalan yang ada. Bentuk pembenahan bisa berupa:

  • Membentuk Tim Koordinasi Khusus: Sebuah tim yang bertugas memantau perkembangan penyelenggaraan PON, dengan wewenang untuk mengambil tindakan cepat dalam mengatasi hambatan. Tim ini harus berisi pakar infrastruktur, keuangan, serta logistik agar masalah bisa diatasi secara komprehensif.

  • Melakukan Pengawasan Ketat dan Cepat: Pengawasan yang dilakukan bukan hanya untuk memastikan pekerjaan berjalan sesuai jadwal, tetapi juga untuk menjaga kualitas infrastruktur dan persiapan lainnya.

  • Melibatkan Atlet dan Pelatih dalam Proses Pengambilan Keputusan: Atlet dan pelatih sering kali menjadi korban ketika penyelenggaraan ajang olahraga besar terganggu. Oleh karena itu, penting untuk melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan dan memastikan bahwa fasilitas serta dukungan yang dibutuhkan tersedia dengan memadai.

Dampak Terhadap Semangat Sportivitas dan Prestasi Atlet

Masalah dalam penyelenggaraan PON dapat memengaruhi mental dan fokus para atlet. Ketidakpastian fasilitas, masalah logistik, dan gangguan lainnya bisa membuat persiapan mereka terganggu. Ini pada akhirnya berdampak negatif terhadap prestasi mereka di ajang kompetisi. Ketika atlet merasa tidak didukung secara maksimal, semangat sportivitas juga bisa tergerus, apalagi jika mereka merasa ada ketidakadilan atau ketidakseimbangan dalam persiapan di berbagai daerah.

Selain itu, isu-isu seperti korupsi anggaran atau penyelenggaraan yang amburadul bisa mencoreng citra olahraga itu sendiri. Sportivitas, yang seharusnya menjadi nilai utama dalam ajang olahraga, akan tercemar jika fokus lebih banyak pada masalah daripada pada prestasi.

Harapan untuk Penyelenggaraan PON di Masa Depan

Harapan terbesar saya adalah agar penyelenggaraan PON di masa depan dapat menjadi lebih profesional, transparan, dan berfokus pada atlet. Infrastruktur harus dipersiapkan jauh-jauh hari, anggaran harus dikelola dengan baik, dan sistem koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah harus lebih efektif.

Selain itu, saya berharap pemerintah dapat belajar dari pengalaman ini dengan membangun mekanisme evaluasi yang lebih baik, sehingga setiap PON berikutnya dapat terus mengalami peningkatan. Ajang ini adalah kesempatan besar untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki sistem olahraga yang solid dan dapat dipercaya. Saya juga berharap PON bisa terus menjadi ajang yang mempersatukan dan meningkatkan semangat sportivitas, tidak hanya di kalangan atlet, tetapi juga masyarakat luas.

PON harus selalu menjadi simbol kebanggaan nasional yang tidak hanya mengedepankan prestasi, tetapi juga integritas dan persatuan bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun