Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Dongeng Sangkuriang Kabeurangan ala Gushend

15 September 2024   09:12 Diperbarui: 15 September 2024   22:11 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kawah Gunung Tangkuban Parahu (dokpri)

Demi menjaga Dayang Sumbi Ki Lengser memerintahkan seekor anjing berburu bernama Si Tumang untuk menjaganya, kepada Dayang Sumbi sendiri Ki Lengser memberikan sebuah alat tenun supaya di tengah kesehariannya dia tidak merasa kesepian dengan membuat kain tenun yang dirajutnya.

Setelah Ki Lengser Pergi, secara tidak sengaja Dayang Sumbi menjatuhkan alat tenun tersebut dan sungguh itu membuatnya sangat bingung karena Dayang Sumbi tidak berani mengambilnya apalagi dalam keadaan hari mulai gelap, akhirnya dalam hatinya dia bersumpah bahwa "siapapun yang mengambilkan alat tenunnya tersebut, seandainya laki-laki akan dia jadikan suami dan seandainya perempuan akan dia jadikan sebagai saudara".

Tanpa disadarinya Si Tumanglah yang mengambilkan alat tenun tersebut, dan karena sumpahnya akhirnya Dayang Sumbi menjadikan Si Tumang sebagai suaminya.

Catatan: Dalam menyimak dongeng ini sebagai anak-anak kami banyak bertanya kok bisa begini, kok bisa begitu? Jawabannya ini kan hanya dongeng semua bisa terjadi dalam dunia dongeng. Akhirnya kami pun penasaran dari kelanjutan cerita ini, apalagi dikaitkan dengan cerita mitos yang sehari-hari gunungnya kami saksikan dari jauh yaitu Gunung Tangkuban Parahu.

Ceritapun berlanjut: Hari-hari berlalu lahirlah seorang anak dari Dayang Sumbi bernama Sangkuriang, dia tumbuh sebagai anak yang kuat. Untuk memenuhi bahan makanan sehari-hari Sangkuriang sangat ahli dalam berburu, sampai suatu saat dia merasa kebingungan karena tidak mendapatkan hewan buruan padahal persediaan makanan sudah menipis.

Akhirnya Sangkuriang menyembelih Si Tumang dan memberikan dagingnya pada ibunya yang diakuinya sebagai hasil buruan, Dayang Sumbi pun merasa senang pada awalnya tapi ketika menyadari bahwa itu adalah daging Si Tumang Dayang Sumbi marah dan memukul kepala Sangkuriang dengan gayung.

Kepala Sangkuriang terluka dan berdarah lalu dia memutuskan untuk meninggalkan ibunya untuk pergi berkelana. Hari-hari berlalu, berbulan-bulan dilewati, bertahun-tahun mereka berpisah, Akhirnya Dayang Sumbi menganggap anaknya sudah hilang dan tidak mungkin ditemukannya kembali.

Sedangkan ditengah pengembaraannya Sangkuriang tumbuh jadi pemuda kuat dan sakti, setelah belasan tahun meninggalkan ibunya suatu saat dia bertemu seorang wanita dan mereka berduapun saling jatuh cinta. Wanita tersebut ternyata adalah Dayang Sumbi, Dayang Sumbi baru menyadari bahwa Sangkuriang adalah anaknya ketika melihat bekas luka gayung di kepalanya.

Akhirnya karena Sangkuriang memaksa mengajaknya menikah, Dayang Sumbi mengajukan permintaan yang menurutnya hal ini tidak mungkin dapat Sangkuriang lakukan. Dayang Sumbi meminta dibuatkan sebuah dermaga lengkap dengan kapal perahunya untuk mereka berlayar dalam waktu semalam.

Dengan kesaktiannya Sangkuriangpun menyanggupinya, dan ketika dermaga dan perahu itu hampir selesai Dayang Sumbi tidak mau itu terjadi. Akhirnya Dayang Sumbi meminta bantuan para penduduk untuk membakar jerami dari kejauhan sehingga menyerupai fajar telah menyingsing dan penduduk lainnya membunyikan alu penumbuk padi sebagai pertanda aktivitas pagi hari sudah dimulai.

Menyaksikan semua itu Sangkuriang merasa kecewa, akhirnya dia menendang kapal perahunya sampai terbalik. Semua itu sebagai pelampiasan amarahnya karena dia gagal menikahi wanita pujaannya Dayang Sumbi. Sangkuriang tetap menganggap Dayang Sumbi sebagai orang lain bukan sebagai ibunya walaupun Dayang Sumbi berusaha meyakinkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun