- Akhir Era Viking: Era Viking berakhir pada pertengahan abad ke-11, ketika banyak negara Eropa menjadi lebih terorganisir dan mampu melawan serangan Viking dengan lebih efektif. Selain itu, banyak Viking yang berasimilasi dengan budaya lokal di tempat-tempat yang mereka duduki. Peristiwa penting yang menandai akhir dari Era Viking adalah Pertempuran Stamford Bridge pada tahun 1066, di mana Raja Harald Hardrada dari Norwegia tewas di tangan Raja Harold Godwinson dari Inggris.
Mitos dan Realitas tentang Viking
Meskipun sering digambarkan dalam budaya populer sebagai prajurit brutal dengan helm bertanduk (sebuah gambaran yang tidak akurat, karena helm Viking tidak memiliki tanduk), Viking sebenarnya memiliki masyarakat yang kompleks dan tidak hanya dikenal sebagai penakluk, tetapi juga sebagai pedagang, petani, dan pelaut ulung.
Viking adalah bagian penting dari sejarah Eropa dan meninggalkan jejak yang signifikan dalam budaya, bahasa, dan genetika di banyak wilayah.
Gambaran di Indonesia Pada Saat ItuÂ
Zaman Viking di Eropa (sekitar abad ke-8 hingga ke-11 Masehi) bersamaan dengan periode ketika beberapa kerajaan kuno di Indonesia sedang berkembang. Di Indonesia, masa ini dikenal sebagai masa Kerajaan Hindu-Buddha. Kerajaan di Indonesia yang ada pada zaman Viking yang sangat terkenal adalah kerajaan Kerajaan Sriwijaya (Abad ke-7 hingga ke-13 Masehi)
Lokasi berpusat di wilayah Sumatra, terutama di sekitar Palembang, namun pengaruhnya meluas hingga ke Semenanjung Malaya dan sebagian wilayah Asia Tenggara. Periode kejayaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-8 hingga ke-11 Masehi, bertepatan dengan zaman Viking di Eropa.
Karakteristik Sriwijaya adalah kerajaan maritim yang menguasai jalur perdagangan laut di Asia Tenggara. Kerajaan ini dikenal sebagai pusat perdagangan dan penyebaran agama Buddha di kawasan Asia Tenggara. Sriwijaya menguasai jalur perdagangan Selat Malaka dan memiliki hubungan dagang dengan India, Tiongkok, serta negara-negara lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H