Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Desa Cupunagara yang Dulu Terisolasi Kini Jadi Desa Wisata

8 Agustus 2024   04:16 Diperbarui: 8 Agustus 2024   09:31 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Desa Cupunagara kecamatan Cisalak kab. Subang Prov. Jabar terletak 17 km sebelah selatan kota kecamatan Cisalak, dengan ketinggian di atas 1200 MDPL menjadikan desa ini sebuah desa yang sejuk berada di bawah kaki gunung dan perbukitan.

Desa Cupunagara adalah desa yang sedang dikembangkan menjadi desa wisata oleh pemerintah setempat, berhubung dengan alamnya yang indah. Berada di ketinggian daerah sekitarnya, desa ini juga memiliki peninggalan-peninggalan bersejarah seperti situs Pabeasan, dan bangunan-bangunan peninggalan kolonial Belanda.

rumah pabrik teh peninggalan Belanda (wisata.subang.co.id)
rumah pabrik teh peninggalan Belanda (wisata.subang.co.id)

Desa ini memiliki empat dusun yaitu: Dusun Ciwangun, Bukanagara, Sukamulya, dan Cibitung. Berada di kaki gunung dan perbukitan membuat desa ini bersuhu dingin, kabut menyelimuti selama pagi dan sore hari.

rumah saya berjarak 17km dari desa Cupunagara ini kelihatan jauh di lembah sana (wisata.subang.co.id)
rumah saya berjarak 17km dari desa Cupunagara ini kelihatan jauh di lembah sana (wisata.subang.co.id)

pemandangan belakang rumah saya menghadap desa Bukanagara terhalang kabut (dokpri)
pemandangan belakang rumah saya menghadap desa Bukanagara terhalang kabut (dokpri)

Di desa kota kecamatan tempat saya tinggal sendiri banyak bangunan peninggalan kolonial Belanda yang kini sudah beralih fungsi jadi kantor pemerintahan, rumah dinas, puskesmas, juga sekolah SDN Cisalak 1 tempat saya sekolah dahulu.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
SDN Cisalak 1 (dokpri)
SDN Cisalak 1 (dokpri)

Untuk menuju desa Cupunagara sekarang sudah bisa diakses melalui kendaraan pribadi, karena lebih dari separuh jalannya sudah diperbaiki dan sisanya sedang dilakukan pembenahan. sedangkan dahulu jalan ini hanya bisa dilewati kendaraan truk pengangkut kina dan teh atau kendaraan sejenis yang bisa melewati jalan terjal.

jalan Cupunagara (dokpri)
jalan Cupunagara (dokpri)
jalan desa Cupunagara kini (dokpri)
jalan desa Cupunagara kini (dokpri)

Ketika menuju desa ini juga kita dimanjakan dengan pemandangan dataran tinggi yang indah dan spot-spot wisata yang menarik untuk disinggahi seperti:

1. Dataran tinggi dengan pemandangan di bawahnya

Dari ketinggian kita bisa menyaksikan hamparan desa di bawahnya, disini juga disediakan wahana-wahana seperti tempat selfie, flying fox, karaoke, dan peristirahatan.

dokpri
dokpri

spot selfie (dokpri)
spot selfie (dokpri)

dokpri
dokpri

2. Curug Cipanoli

Adalah sebuah mata air pegunungan yang jernih dan tidak pernah kering, terletak di bawah tebing dengan pohon rotan dan pohon besar lain disekitarnya. Dahulu di jalan ini juga merupakan daerah pepohonan besar yang kini dirapihkan demi pembangunan jalan.

dokpri
dokpri

3. Goa Jepang

Ditengah perjalanan juga kita bisa menyaksikan sebuah goa peninggalan Jepang, disini berkembang berbagai mitos yang membuat kami enggan memasukinya. Tapi kini terlihat tempatnya mulai dibersihkan dan sedang dilakukan eksplorasi lebih lanjut.

dokpri
dokpri

4. Makom Keramat Eyang H. Geger Ilat

Makom Keramat Eyang H. Geger Ilat atau makam "Sapingping" berarti paha dalam bahasa Indonesia, menurut mitos masyarakat setempat konon makam ini adalah makam seorang sakti yang hanya bisa mati dengan memisahkan kuburan dari masing-masing bagian tubuhnya.

Makam bagian tubuhnya yang lain terdapat di puncak bukit lainnya di sekitar daerah kami. Mitos ini berkembang di masyarakat tapi belum ada pernyataan penelitian yang membuktikannya. Cerita hanya berkembang dari mulut ke mulut, dan makan ini punya kuncen yang turun temurun dari generasi ke generasi sampai sekarang.

dokpri
dokpri

5. Jalan yang masih dalam tahap penyelesaian.

Walaupun secara keseluruhan jalan sudah beraspal, namun sedikit beberapa kilo meter menuju desa Cupunagara jalan masih berbatu dan belum beraspal. Tapi masih bisa dilewati kendaraan bermotor.

dokpri
dokpri

Kesimpulan dan Harapan

Dengan dibukanya akses jalan menuju Desa Cupunagara, tentunya ini membuka jalan buat perkembangan desa itu sendiri untuk distribusi pertanian dan pariwisata. Saya harap pembangunan jalan dapat segera diselesaikan sehingga kita semua bisa segera mengeksplorasi desa ini dengan leluasa.

Saya sendiri telah berkali-kali melakukan perjalan menuju desa Cupunagara melalui jan kaki, jauh di atas desa Cupunagara ada perkampungan yang ditinggalkan penduduknya pada masa pemberontakan DITII. Desa ini bernama Jamuju yang hanya menyisakan puing-puing bangunan yang sudah ditutupi semak belukar.

Dengan dibukanya akses menuju desa itu saya yakin eksplorasi akan menjadi lebih menarik lagi, mengingat daerah ini adalah daerah yang kaya akan sejarah dan keindahan alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun