Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Desa Cupunagara yang Dulu Terisolasi Kini Jadi Desa Wisata

8 Agustus 2024   04:16 Diperbarui: 8 Agustus 2024   09:31 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
rumah pabrik teh peninggalan Belanda (wisata.subang.co.id)

Ditengah perjalanan juga kita bisa menyaksikan sebuah goa peninggalan Jepang, disini berkembang berbagai mitos yang membuat kami enggan memasukinya. Tapi kini terlihat tempatnya mulai dibersihkan dan sedang dilakukan eksplorasi lebih lanjut.

dokpri
dokpri

4. Makom Keramat Eyang H. Geger Ilat

Makom Keramat Eyang H. Geger Ilat atau makam "Sapingping" berarti paha dalam bahasa Indonesia, menurut mitos masyarakat setempat konon makam ini adalah makam seorang sakti yang hanya bisa mati dengan memisahkan kuburan dari masing-masing bagian tubuhnya.

Makam bagian tubuhnya yang lain terdapat di puncak bukit lainnya di sekitar daerah kami. Mitos ini berkembang di masyarakat tapi belum ada pernyataan penelitian yang membuktikannya. Cerita hanya berkembang dari mulut ke mulut, dan makan ini punya kuncen yang turun temurun dari generasi ke generasi sampai sekarang.

dokpri
dokpri

5. Jalan yang masih dalam tahap penyelesaian.

Walaupun secara keseluruhan jalan sudah beraspal, namun sedikit beberapa kilo meter menuju desa Cupunagara jalan masih berbatu dan belum beraspal. Tapi masih bisa dilewati kendaraan bermotor.

dokpri
dokpri

Kesimpulan dan Harapan

Dengan dibukanya akses jalan menuju Desa Cupunagara, tentunya ini membuka jalan buat perkembangan desa itu sendiri untuk distribusi pertanian dan pariwisata. Saya harap pembangunan jalan dapat segera diselesaikan sehingga kita semua bisa segera mengeksplorasi desa ini dengan leluasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun