Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Rute Subang Bandung Adalah Jalur Rawan Kecelakaan

13 Mei 2024   06:20 Diperbarui: 15 Mei 2024   20:17 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tugu nanas di Jalancagak Subang. (Foto: Dwiky Maulana Vellayati/detikJabar)

Lahir di daerah sekitar Jalan Cagak, Subang, Jawa Barat sekitar tahun tujuh puluhan membuat saya sangat mengenal rute ini. Orang menyebutnya dengan rute Bandung - Subang. Tepatnya dari kota Subang menuju Terminal Ledeng di daerah dekat Gedung Siliwangi Jl. Setiabudi Bandung, dimana dari Terminal Ledeng ini kita dapat mendapatkan berbagai kendaraan umum yang menuju daerah Bandung dan sekitarnya.

Villa Isola Gedung Siliwangi dulu IKIP Bandung, Jawa Barat. (www.bandung.go.id)
Villa Isola Gedung Siliwangi dulu IKIP Bandung, Jawa Barat. (www.bandung.go.id)

Daerah jalan Cagak adalah daerah yang menghubungkan 4 kota yaitu Bandung (lewat Ciater), Purwakarta (lewat Sagala Herang), Sumedang (lewat Cisalak), dan dari Subang sebagai kota kabupatennya. Ditandai dengan Tugu Nanas besar di pertigaan menuju kota-kota tersebut.

Tugu nanas di Jalancagak Subang. (Foto: Dwiky Maulana Vellayati/detikJabar)
Tugu nanas di Jalancagak Subang. (Foto: Dwiky Maulana Vellayati/detikJabar)

Tahun 1980an kendaraan yang populer di jalur ini adalah Bus Bintang Murni (BM) tua, kendaraan colt minibus Mitsubishi L-300, yang kemudian kalah bersaing dengan kendaraan Elf.

Sopir dan pemilik kendaraan di daerah kami adalah orang-orang yang diuntungkan saat itu karena profesi ini adalah profesi yang banyak meghasilkan cuan saat itu berhubung dengan masih jarangnya kendaraan umum untuk bepergian apalagi punya kendaraan pribadi adalah kemewahan. Yang penting mau kerja keras untuk "nambangan" istilah masyarakat sekitar untuk mencari penumpang.

Penumpang pun umumnya berupa orang-orang langganan yang sudah saling mengenal satu sama lain karena seringnya mereka berinteraksi karena berada dalam satu kendaraan antara Sopir, Kondektur dan Penumpang. Penumpang ada yang berprofesi sebagai Mahasiswa, Pedagang, dan lain-lain yang rutinitas sehari-harinya bepergian.

Baca juga: Mudik ke Bandung

Jalur Rawan Kecelakaan.

Baca juga: Kisah Sebuah Pohon

Jalur Subang-Bandung adalah jalur rawan kecelaan bagi pengguna jalan, tapi bukan bagi kami sebagai warga setempat yang sudah mengenal jalurnya. Yang terlibat kecelakaan biasanya kendaraan dengan sopir pendatang yang belum mengetahui seluk beluk jalur Bandung-Subang.

Faktor yang paling sering terjadi adalah kondisi rem blong, karena jalur ini adalah jalur tanjakan terus menerus sampai menuju daerah Gunung Tangkuban Perahu, Lembang, Bandung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun