Mohon tunggu...
Agus Ferdinand
Agus Ferdinand Mohon Tunggu... profesional -

Tertarik dengan sains, sejarah, peta, membaca, dan jalan2

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Desain Maskot Asian Games ke-18 dan Jebakan Desain yang Terlalu Antroposentris

30 Desember 2015   23:47 Diperbarui: 31 Desember 2015   00:20 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4) Saya menggunakan pendekatan "dekonstruksi" (atau apalah namanya) untuk mengkreasi bentuk kaki, ekor, surai, dan sayap Si Drawa. Saya bertanya-tanya juga sebelum menggores;, "Apakah kaki, sayap, dan ekor HARUS SELALU menempel di badan?" dan "Apakah sayap dan ekor harus lebar seperti penampakan asli Cendrawasih?". Pertanyaan2 liar itu saya timbulkan untuk menciptakan solusi desain maskot yang lebih imajinatif dan jauh dari kesan kolot/formal.

5) Untuk masalah warna, beberapa bagian tubuh Drawa masih menggunakan warna mirip Cendrawasih. Namun untuk kaki, ekor, dan mata, saya menggunakan warna biru yang bagi saya mewakili sifat "Paradise" dari burung khas Papua ini.

6) Sepertinya dari dulu desain maskot Asian Games memang harus selalu menampilkan logo "Matahari Merah". Kali ini saya taruh di bagian dada Si Drawa.

7) Sekali lagi, maksud orat-oret ini bukan untuk menekankan bentuk morfologis maskot itu sendiri. Saya memang sengaja menampilkan eksekusi desain minim-antroposentrik yang agak ekstrim (kaki dan ekor terpisah dari badan). Namun yang jauh lebih penting adalah pendekatan desain yang diterapkan terhadap Si Drawa (dan mungkin maskot2 lainnya) yang tidak harus selalu ruwet, harafiah, dan mirip manusia.

Terakhir, Cendrawasih diberi julukan sebagai "Burung Firdaus". Julukan itu sebenarnya bisa menjadi "keyword" bagi desainer untuk mengeksplorasi desain yang lebih dinamis, liar, imajinatif, namun tetap ikonik bagi Si Drawa.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun