Mohon tunggu...
Agus Elpin
Agus Elpin Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pendidik/Dinas Pendidikan Kabupaten Sambas

Hobi Berpetualang ke Hutan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

4 November 2022   21:11 Diperbarui: 4 November 2022   21:39 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inti positif ini merupakan potensi dan aset organisasi.  Dalam implementasinya, IA dimulai dengan menggali hal-hal positif, keberhasilan yang telah dicapai dan kekuatan yang dimiliki organisasi, sebelum organisasi menapak pada tahap selanjutnya dalam melakukan perencanaan perubahan.

Menurut Cooperrider & Whitney (2005), Inkuiri Apresiatif adalah suatu filosofi, landasan berpikir, yang berfokus pada upaya kolaboratif menemukan hal positif dalam diri seseorang, organisasi, dan dunia sekitarnya, baik dari masa lalu, masa kini, maupun masa depan.  kita hidup pada zaman yang membutuhkan mata yang dapat melihat dan mengungkap hal yang baik dan benar.  Mata yang mampu membukakan kemungkinan perbaikan dan memberikan apresiasi atas hal yang sudah berjalan baik.  

Bila sebuah organisasi lebih banyak membangun sisi positif yang dimilikinya, maka kekuatan sumber daya manusia dalam organisasi tersebut dipastikan akan meningkat dan kemudian organisasi akan berkembang secara berkelanjutan.

Dalam memanfaatkan Aset yang ada tentu Modal utama yang paling besar dan mudah untuk kita gali pertama kali adalah Modal Manusianya. Seorang pemimpin yang baik hendaknya harus mampu menggerakkan dan mendorong warga sekolah untuk terlibat langsung dan aktif dalam memberikan kontribusi positif pada Sekolah. Dengan pengelolaan sumberdaya yang tepat pembelajaran akan berjalan lebih berkualitas.

Misalnya saja seperti yang sudah diterpkan di SD Negeri 03 Setalik dalam upaya Peningkatan Literasi Sekolah. Kepala Sekolah dan Dewan Guru berinisiatif mengadakan kerjasama dengan Perpustakaan Daerah Kabupaten Sambas. Dalam hal ini, kepala sekolah mengadakan progam kunjungan siswa Kelas 4, 5, dan 6 untuk berkunjung ke PUSDA untuk mengenalkan Perpustakaan anak dalam upaya menumbuhkan minat membaca pada murid.

 Selain itu murid juga diajak untuk mengenali sejarah dan cerita daerah melalui tayangan film Dokumenter dan Film Animasi di Bioskop PUSDA. Selain bisa bermain murid juga bisa belajar melalui pengalaman langsung ketika melakukan kunjungan.

Dokpri
Dokpri

Jadi dalam hal ini SD Negeri 03 Setalik sudah memanfaatkan Modal Aset Manusia berupa Kepala Sekolah sebagai Pemimpin sekaligus Penangungjawab dalam kegiatan kunjungan, Guru-guru sebagai pelaksana kegiatan dalam mengawasi dan membantu suksesnya program yang dijalankan, serta murid sebagai pelaksana progam yang mengikuti program dengan tertib, bertanggungjawab dan partisipatif. 

Selain itu SD Negeri 03 Setalik juga sudah memanfaatkan Aset Fisik berupa Gedung Perpustakaan Daerah serta Aset Politik Berupa kebijakan yang diambil oleh kepala sekolah dan kerjasama antara Sekolah dengan Ketua Perpustakaan Daerah Sambas.

Foto: doc pribadi_Ags.Bioskop/PUSDA Sambas
Foto: doc pribadi_Ags.Bioskop/PUSDA Sambas

Contoh lain misalnya Sekolah mengadakan kerjasama dengan TPA dan Guru Ngaji. Selama ini Tempat murid mengaji (Belajar membaca Al-Quran bagi orang Islam) berdiri secara terpisah dan tidak ada kerjasama dengan sekolah.

Setelah mengikuti Program Guru Penggerak saya mulai terfikir dan  melalui Pengelolaan Sumber Daya yang baik kami Dewan Guru memprogramkan untuk Khataman Al-Quran secara masal. Pesertanya adalah murid kelas 6 yang akan lulus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun