Mohon tunggu...
Agus Eko K.
Agus Eko K. Mohon Tunggu... Relawan - Penjaring Berlian

Seorang driver ojek online yang bentuk kepalanya tak bulat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menjaga Denyut Griya Studi

2 Juli 2019   16:57 Diperbarui: 3 Juli 2019   09:16 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pintu utama griya studi mulai ia buka pukul lima sore. Tujuannya agar anak-anak mengetahui dan melihat bahwa rumah belajarnya sudah siap digunakan untuk beraktivitas kembali.

Lelaki rambut cepak itu amat setia menunggu kedatangan anak-anak. Sambil ditemani sebungkus rokok favoritnya, ia mencoba membunuh waktu dengan menghisap sebatang rokok.

Sekitar 10 menitmenanti, ternyata yang muncul si Iqi (12). Anak perempuan yang panjang rambutnya hanya sebatas bahu ini datang sendirian. Tak ada satu pun kawan lain berjalan membuntuti di bagian belakang.

Iqi pun dengan kakinya melangkah masuk ke dalam rumah. Tak terlihat tas alat tulis maupun buku pelajaran di kedua tangannya. Yang tampak hanya raut wajah ceria nan polos dari paras Iqi.

Sesampainya di dalam, Iqi tak langsung bergegas mengambil meja belajar lipat lapuk yang tersandar di sisi samping sofa bekas.

Lano saat itu juga berada di ruangan yang sama dengan Iqi. Ia hanya menatap Iqi dari kejauhan dan membiarkan Iqi memandang transformasi dari griya studinya.

Setelah puas menikmati wajah baru griya studi, Lano lalu mengajak Iqi untuk kerja bakti. Tetapi bukan kerja bakti untuk bersih-bersih rumah, melainkan memindahkan buku-buku bacaan dan alat tulis yang berada di lantai 1 menuju lantai dasar.

Sedikit demi sedikit, aneka jenis buku dan alat tulis mereka pindahkan ke lemari pakaian yang telah dialih fungsikan sebagai tempat penyimpanan perkakas belajar. Sehingga hari itu kegiatan di griya studi hanya kerja bakti.

Baru pada pertemuan berikutnya, Lano mulai mengawali kegiatan dengan anak-anak. Sayangnya kala itu yang hadir cuma Ela, Iqi, dan Anda.

Ketiga gadis belia itu datang dengan amunisi belajarnya masing-masing yakni buku pelajaran beserta alat tulisnya. Mereka pun bergegas masuk ke dalam griya. Hal pertama yang mereka incar begitu berada di dalam ialah meja belajar lipat.

Biasanya anak-anak menghabiskan waktu sekitar 120 menit untuk berkegiatan di griya studi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun