Mohon tunggu...
Agus Conspiracy
Agus Conspiracy Mohon Tunggu... Seniman - Owner: Conspiracy Merchandise

Chemistry | Kid | Depression Survivor | Penyembah Bonsai

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Apalah Arti Konsepsional (Bagian II)

5 Maret 2016   03:22 Diperbarui: 7 Maret 2016   20:54 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diatas, kita bisa meng-infiltrasi ke teman dekat lewat dialektika untuk menyebarkan gagasan atau ide, secara baik, detail (rinci), dan jelas, itu harus.

Dan jika kawan dekat mempunyai saran (masukan) atau kritik, haruslah diterima dengan bijak dan dengan pikiran terbuka (open minded).

Cara berpikir yang "mentah", disini saya Kharam-kan.

Karena dengan pikiran terbuka, kita juga akan tahu, cara berpikir teman dekat diatas.

Oleh sebab itu, jangan sampai miss communication (salah paham) saat menjelaskan maksud dan tujuan itu sendiri (Isi Konsep/Konten).

3. Wadah (Tempat)

Mendengar kata "wadah", kita langsung seperti kebakaran jenggot, yang mana sangat 'mustahil' bagi kita yang serba 'terbatas' ini.

Instansi? Kata "Instansi" merujuk pada Pemeritahan, yaitu Negara.

Pengonsep yang dengan Konsep-nya mestilah membutuhan "wadah" atau tempat, apalagi untuk proyek "Mega"-nya. Mau tidak mau diharuskan bergerak menuju Instansi yang bersangkutan sesuai tujuan Konsep.

"Berharap kepada Instansi persoalan tempat?, Sudah memberi apa kepada Negara? Jangan berharap kepada Negara!" 

Terkadang, mindset (cara berpikir) seperti ini masih saja, sebagai paham orang yang Idealis tanpa menginginkan campur-tangan Instansi, entahlah... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun