Prestasi itulah, bukan semata-mata sang ‘mama’, yang membuat Jokowi melirik dan mempertimbangkan sang Puan untuk dijadikan bagian dari bahtera kabinet Indonesia Hebat-nya. M. Qodari, Direktur Eksekutif Indo Barometer, mengakui bahwa “...pengalaman serta prestasi dunia politik Puan menjadikannya layak dilirik untuk menjadi menteri dalam kabinet Jokowi-JK. Bahkan sekelas menteri koordinator”. (news.liputan6.com, 19/10/2014).
Dia juga mengatakan: “Puan adalah politisi yang network-nya cukup luas, baik latar belakang keluarga maupun pengalaman politiknya di DPR dan DPP. Saya kira untuk kategori politisi sudah cukup layak”. (news.liputan6.com, 19/10/2014).
M. Qodari benar. Puan memang layak. Dan dia telah membuktikannya.
Soalnya, apakah sang ‘tukang caci’ mau berhenti untuk sejenak membuka diri: menimbang Puan dari pengalaman hingga prestasi? Ataukah ia akan terus-menerus menjadikan ‘cecar’ dan ‘caci’ sebagai profesi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H