Mohon tunggu...
Agus Adi Barbara
Agus Adi Barbara Mohon Tunggu...

Hidup adalah pilihan, pilihlah dengan benar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Mega University", Jalan Lain Menuju Sukses Pendidikan Indonesia

2 Mei 2018   16:33 Diperbarui: 2 Mei 2018   16:55 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Seruji.co.id

2) peringkat B yang diarahkan menjadi mandatory university, dan

3) peringkat C, yang diarahkan untuk ditingkatkan menjadi peringkat B.

Dari sini maka fokus pengembangan dan penganggaran perguruan tinggi akan memiliki arah yang jelas dan terukur serta tidak memiliki beban yang sama seperti selama ini. Dimana semua PT harus melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat), dan dosennya diperlakukan sama baik dalam sertifikasi maupun beban lainya, termasuk penulisan jurnal dan atau jurnal internasional. Padahal mereka memiliki potensi dan fasilitas perguruan tinggi yang berbeda.

Klasterisasi pembinaan seperti itu diperlukan untuk menempatkan perguruan tinggi berkembang dan bertanggung jawab secara tepat sesuai kehendak tujuan pendidikan tinggi yang diatur di dalam UU No. 12 Tahun 2012. Artinya dalam pembinaan dosen dan perguruan
tinggi tidak harus diperlakukan sama, mereka disesuaikan dengan potensi dan fasilitas perguruan tinggi-nya.

Arah utamanya adalah menjadi mandatory university, yaitu universitas yang memiliki mandat untuk mengembangkan fakultas, jurusan, program studi dan pascasarjana sesuai dengan potensi wilayah (provinsi) masing-masing, sehingga penanaman dan pengembangan imtaq dan iptek memiliki manfaat langsung dalam meningkatkan taraf hidup, kesejahteraan umum, dan daya saing bangsa.

Sementara beban sebagai research university dimandatkan terbatas pada perguruan tinggi yang sudah mampu, atau memiliki potensi dan fasilitas yang baik atau dikembangkan. Dalam hal ini penilaian angka kredit dan pengabdian dosen juga harus disesuaikan, tidak perlu dengan beban yang sama.

Dengan demikian pengelolaan perguruan tinggi akan efektif dan anggaran biaya dari negara akan terserap secara efisien searah dengan tanggung jawab perguruan tinggi yang bersangkutan. Kedua, dalam kerangka pemanfaatan potensi asing sebaiknya dibangun proyek "Mega University," yaitu universitas besar yang berorientasi riset (research university), yang dibangun dengan potensi dana yang ada, dari LPDP misalnya.

Untuk tahap awal Mega University ini dapat dibangun di dua tempat untuk kepentingan Wilayah Barat dan Wilayah Timur. Jika universitas riset ini dibangun dengan anggaran masing-masing 15 triliun dan dengan dana riset tiap universitas 5 triliun, maka dalam waktu singkat akan menjadi
universitas riset yang produktif dan hebat. Anggaran ini lebih kecil dari yang dikeluarkan untuk LPDP dan biaya riset tahunan.

Di mega research university inilah kita bisa mengundang "ribuan dosen asing" yang kompeten untuk diangkat sebagai dosen tetap. Selain tidak "menakutkan" dosen-dosen perguruan tinggi lokal, yang khawatir karena belum siap bersaing dan bisa digantikan posisiposisinya, universitas riset ini dapat berkonsentrasi pada penguatan dan pengembangan riset dan inovasi.

Dalam hal ini jika penelitian dibiayai dengan anggaran negara, hibah dan/ atau pinjaman, hasilnya menjadi milik universitas (Indonesia), dan jika dibiayai dengan dana kerjasama, hasilnya menjadi milik bersama. Ini menjadi penting untuk memastikan bahwa hasil penelitian (dan inovasi/invensi) tetap menjadi milik universitas. Sehingga kita tidak hanya jadi penonton atau ditinggalkan.

Tugas dan tanggung jawab universitas ini adalah untuk menampung dan atau memfasilitasi mahasiswa riset serta mengembangkan riset ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi Indonesia dan untuk kesejahteraan umat manusia. Sejalan dengan itu dosen-dosen asing yang bekerja di Mega University dapat membantu dan bekerjasama mengembangkan riset dengan perguruan tinggi lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun