"Kau tidak mau menganggapku sebagai ayahmu lagi, Airin?"
"Hentikan! Apa yanng akan kau lakukan?"
"Kau tidak mau menganggapku sebagai ayahmu lagi, Airin?" sang Ayah membentak Airin dengan keras.
"Hentikaaan!!" dan Airin berteriak dengan keras pula seraya menangis mendapat ancaman menakutkan seperti itu dari sang Ayah.
Namun sungguh tak disangka oleh Airin. Sang Ayah yang Ia kira akan menusukkan pisau yang digenggamnya itu pada dirinya, tiba-tiba menodongkan mata pisau itu sendiri ke lehernya.
"Ayah?" Airin membelalak kaget melihat hal itu. "Apa yang kau...?"
"Kau sudah tidak mau menganggapku sebagai ayahmu lagi! Kau sudah tidak menganggapku sebagai orang yang selalu menjagamu lagi!"
"Ayah, hentikan!"
"Lebih baik aku mati."
"Ayah jangan, hentikan!"
"Selamat tinggal, Airin!"