Mohon tunggu...
Abil Al-Azraq El-Khawarizmi (Agus Sairi)
Abil Al-Azraq El-Khawarizmi (Agus Sairi) Mohon Tunggu... -

saya hanya seorang penulis yg kadang GaJe

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lizzi dan Sueb: Episode 4

27 November 2012   02:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:37 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Su...Sueb, ngapain Loe di sini?" tanya lizzi heran.

"Gue emang lewat sini kalau pulang, kenapa?" jawab Sueb padanya.

"Oh! Ya udah kalau gitu, pulang sana! Ngapain Loe berhenti di sini?"

"Dih, kenapa Loe ngusir-ngusir Gue, Ini jalan kan bukan punya nenek moyang Loe. Terserah Gue mau berenti di mana. Lagian, kenapa tuh mobil?"

"Bukan urusan Loe. Pergi sana!"

Sueb turun dari sepedahnya dan menggeletakkannya di pinggir jalan seraya menghampiri Lizzi.

"Ma...Mau apa Loe ke mari? Pe...Pergi?" Lizzi mencoba mencegah Sueb yang menghampirinya.

"Berisik! Gue mau liat mobil Loe, kayaknya mogok."

"Emang kenapa kalau mogok?"

"Kali aja Gue bisa bantu."

"Gak perlu, Mobil Gue gak apa-apa. Sebaiknya Loe pulang sana!" Lizzi mendorong-dorong Sueb menjauh dari mobilnya.

"Biar Gue liat dulu!"

"Gak usah! Kayak Loe ngerti mobil aja. Pergi sana!" Lizzi terus mendorong tubuh Sueb menjauh dari mobilnya. Sedangkan Sueb yang kesal diam menatapnya dengan datar.

"Kenapa?" tanya Lizzi heran.

"Heh cewek jelek, di sini kagak ada orang." ucap Sueb kesal.

"Terus kenapa?"

"Siapa yang bakal bantu Loe?"

"Pasti ada entar. Gak usah sok baik deh. Pergi sana!"

"Loe tau gak, kemarin di dekat tuh pohon, ada cewek yang dirampok sama kawanan preman di daerah sini."

"Hah?" wajah Lizzi tampak panik mendengar cerita Sueb, "Bo...Boong Loe."

"Yee, kagak percaya. Ya udah, selamat sendirian deh di mari."

"Eh, Eb!" Lizzi yang tampaknya mulai percaya dan takut, segera menarik tangan Sueb yang hendak pergi. "Loe serius?"

Sueb menatap Lizzi dengan datar kembali, "Kalau gak percaya ya udah, Gue mau pulang."

"Eh, Eb Eb!" Lizzi menarik tangannya lagi dengan cepat, "Iya deh Gue percaya, tolongin Gue ya!"

"Hmm... Gak ah, males. Gue pulang aja."

"Eh, Eb Eb, tunggu! Iya deh Gue salah, Gue minta maaf. Tolong bantu Gue ya! Please!"

"Aduh!" Sueb menunduk sembari bergaya, "Gue emang lemah sama wanita."

"Gak usah belagak! Buruan tolongin Gue!"

Akhirnya, setelah Sueb melihat mobil Lizzi yang ternyata bocor bannya, Ia terdiam memandang ban itu.

"Gimana?" tanya Lizzi padanya.

"Susah, ini musti di bawa ke tambal Ban. Tapi..." Sueb menoleh memandang sekitarnya, "Gak ada Tambal Ban atau bengkel di sekitar sini."

"Terus gimana dong?"

"Umm... Biar Gue telpon Bengkel kakak Gue aja, biar mobil Loe dibawa dan dibenerin di sana."

"Hah? Serius Loe? Wah, thanks banget nih, mobil Gue tertolong."

Dan setelah Sueb menelepon kakaknya.

"Yuk!" ajak sueb pada Lizzi.

"Ke mana?" jawab Lizzi bingung.

"Loe Gue anter pulang."

"Hah? Loe anter pulang?"

"Iya."

"Gak mau. Sudi amat Gue pulang bareng Loe."

"Terus Loe mau pulang naik apa?"

"Biar Gue tungguin aja orang-orang bengkel dateng atau naik Taksi."

"Heh!"

"Apa?"

Mereka berdua saling pandang dengan wajah kesal.

"Ya udah lah, terserah Loe. Tapi biar Gue ingetin, di sini kemarin..."

"Iya Gue tau, ada perampok kan? Gue bisa jaga diri. Gak usah modus. Pergi sana." ucap Lizzi memotong perkataan Sueb dengan kesal.

"Lizz!" seru Sueb.

"Apa sih?" Lizzi memalingkan wajahnya dengan kesal.

Sueb tiba-tiba menarik kedua tangan Lizzi dan menggenggamnya dengan erat.

"Eh, mau apa Loe?"

"Lizz!"

"Eh, lepasin gak?"

"Lizzi, dengerin gue!"

"Lepasin." Lizzi berontak berusaha melepas genggaman tangan Sueb yang erat.

"Lizzi dengerin Gue dulu!!" Sueb yang kesal membentak Lizzi dengan keras. Lizzi terdiam dan menatapnya dengan heran. "Lizz!"

"A...Apaan?" Lizzi panik menatap Sueb.

"Jaga diri Loe baik-baik ya. Gue mencintai Loe."

"Hah?"

"KABOOOR!" Sueb berlari kemudian mengambil sepedahnya dan menggoesnya dengan cepat.

Sementara Lizzi yang masih terdiam bingung segera sadar. "Heh? Di...Dia. Dia tadi...? Hah? Aaagh, Sueeeb!"

BERSAMBUNG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun