Mohon tunggu...
Agus Arwani
Agus Arwani Mohon Tunggu... Dosen - Dosen UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Membaca adalah petualangan tanpa batas yang dijalani dalam diam, menulis adalah ekspresi jiwa yang tercurah dalam kata. Keduanya membentang jembatan antara imajinasi dan realitas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pertumbuhan Berkelanjutan Pariwisata Halal: Memanfaatkan Warisan Budaya dan Transformasi Digital

13 Oktober 2024   11:10 Diperbarui: 13 Oktober 2024   11:27 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pariwisata halal sedang mengalami pertumbuhan pesat seiring meningkatnya jumlah wisatawan Muslim yang mencari pengalaman wisata yang sesuai dengan nilai-nilai keagamaan mereka. Untuk memastikan perkembangan sektor ini berjalan secara berkelanjutan, dua elemen utama warisan budaya dan transformasi digital harus dimanfaatkan dengan optimal.

Pertama, warisan budaya memiliki peran sentral dalam membentuk daya tarik pariwisata halal. Banyak destinasi dengan sejarah dan budaya Islam yang kaya menawarkan pengalaman unik bagi wisatawan Muslim. 

Dengan melestarikan dan mempromosikan warisan ini, destinasi-destinasi wisata dapat menarik audiens global yang menghargai perpaduan antara tradisi dan pengalaman perjalanan. 

Namun, penting untuk menghindari komersialisasi yang berlebihan, yang dapat merusak keaslian pengalaman tersebut. Komunitas lokal harus diberdayakan untuk menjaga aset budaya mereka, sekaligus mengintegrasikan praktik pariwisata berkelanjutan yang menjaga identitas dan ekosistem lokal.

Selain itu, keberlanjutan dalam pariwisata halal tidak hanya mencakup aspek lingkungan, tetapi juga sosial dan ekonomi. Warisan budaya yang dilestarikan dengan baik dapat menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan bagi masyarakat lokal. Melibatkan mereka dalam pengelolaan destinasi dan menjadikan mereka bagian dari narasi pariwisata dapat memperkuat hubungan antara pariwisata dan pemberdayaan ekonomi. 

Pariwisata halal harus mampu memberikan manfaat ekonomi yang merata, khususnya kepada kelompok-kelompok yang terlibat langsung seperti pengrajin lokal, pemilik usaha kecil, dan penyedia layanan wisata.

Kedua, transformasi digital kini menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing pariwisata halal di era modern. Dari aplikasi yang membantu wisatawan menemukan restoran halal dan tempat ibadah hingga tur virtual ke situs-situs warisan Islam, teknologi digital dapat memperkaya pengalaman wisata. 

Lebih dari itu, teknologi digital memungkinkan terciptanya ekosistem pariwisata yang lebih terhubung, di mana agen perjalanan, bisnis lokal, dan wisatawan dapat saling berinteraksi secara lebih efisien. Platform digital juga dapat membantu wisatawan merencanakan perjalanan yang lebih aman dan nyaman, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan waktu atau informasi.

Pemasaran digital juga menjadi alat penting untuk mempromosikan destinasi halal. Dengan semakin banyaknya wisatawan Muslim yang menggunakan internet dan media sosial untuk mencari informasi perjalanan, destinasi wisata harus hadir secara aktif di platform digital. Media sosial dapat menjadi sarana untuk menampilkan keindahan destinasi halal, serta menjalin komunikasi langsung dengan calon wisatawan. 

Penggunaan teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) juga dapat memberikan pratinjau pengalaman wisata secara digital sebelum wisatawan benar-benar melakukan perjalanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun