Mohon tunggu...
Agus Arwani
Agus Arwani Mohon Tunggu... Dosen - Dosen UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Membaca adalah petualangan tanpa batas yang dijalani dalam diam, menulis adalah ekspresi jiwa yang tercurah dalam kata. Keduanya membentang jembatan antara imajinasi dan realitas

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Akuntansi Sektor Publik Syariah sebagai Pilar Utama Good Governance di Indonesia

9 Agustus 2024   06:14 Diperbarui: 9 Agustus 2024   06:16 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
modifikasi gambar mandiri

Dengan menerapkan prinsip-prinsip syariah yang menekankan keadilan, transparansi, dan akuntabilitas, pemerintah dapat membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap institusi publik, meminimalkan risiko korupsi dan penyalahgunaan wewenang, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan dana publik. 

Selain itu, fokus pada tanggung jawab sosial dan lingkungan mendukung pembangunan berkelanjutan yang mempertimbangkan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial.

Namun, implementasi akuntansi sektor publik syariah dalam tata kelola pemerintahan yang baik menghadapi tantangan, seperti kurangnya pemahaman, kesiapan infrastruktur, dan kebutuhan regulasi yang mendukung. 

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan strategi komprehensif yang mencakup edukasi dan pelatihan, pengembangan teknologi, regulasi yang mendukung, serta partisipasi publik dalam proses pengawasan dan evaluasi penggunaan dana publik. 

Dengan dukungan dari berbagai pihak, implementasi akuntansi syariah dapat berjalan dengan sukses dan memaksimalkan manfaatnya bagi pembangunan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan di Indonesia. 

Akuntansi sektor publik syariah memiliki potensi besar untuk menjadi landasan utama dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik di Indonesia, yang pada akhirnya dapat menciptakan era baru pengelolaan keuangan publik yang lebih transparan, akuntabel, dan berkeadilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun