atas data pengguna TikTok, bahkan legislator tidak dapat membuktikan adanya keterlibatan itu.Â
Apa yang penulis lihat disini adalah permasalahan bukan mengenai data privasi yang katanya ditakutkan oleh legislator AS,Â
padahal setiap sosial media pasti mampu melakukan tracking data  pengguna nya baik Facebook, Instagram, Twitter,  dan Google
 baik dari gambar ataupun suara untuk iklan. Â
Ingat kutipan dokumenter Netflix The Social Dilema (2020) "If you are not buying a product, then you are the product."
Maksudnya adalah aplikasi yang kita gunakan akan melakukan tracking sesuai dengan kebiasaan kita di platform tersebut dan nantinya akan dijual kepada perusahaan iklan guna untuk mendapatkan target pasar yang sesuai.Â
Sebenarnya ketika kita menggunakan aplikasi tersebut kita sudah secara sukarela untuk menjadikan
diri  kita sebagai target pengiklan. Hal ini karena sebelum menggunakan aplikasi kita tentu diberikan keteranganÂ
mengenai user agreement di platform sosial media terkait. Jadi dapat disimpulkan sebanyak 150 juta pengguna TikTok
di AS tidak keberatan jika data nya diberikan kepada industri iklan. Lalu kenapa legislator AS Â yang merasa ini adalah masalah?Â
Saat ini hampir semua revenue iklan dari sosial media itu bergeser ke TikTok. Semua revenue iklan di platform lain