Karena hal tersebut Green Peace melakukan gerakan bersama diseluruh dunia dengan membentuk sebuah replika monster yang dibangun dengan ribuan sampah plastik dari produk-produk Nestle yang mengapung bebas dilaut.
Aktivis lingkungan ini juga menyerukan selogan yaitu "Nestle, Stop Single Use"Â dan membentuk parade dengan mengarak monster-monster yang terbuat dari plastik tersebut menuju kantor-kantor Nestle yang berdiri dibeberapa negara.
Logo sarkasme hasil dari produksi Culture Jamming tentu saja dibentuk untuk menunjukan sebuah kritik kepada perusahaan Nestle.
 Burung yang dibuat mati pada sarkasme logo tersebut tidak lagi merepresentasikan sebuah kehidupan, melainkan kehadiran Nestle justru dapat menjadi ancaman bagi banyak aspek kehidupan khususnya hewan laut.
Fenomena itu dapat menjelaskan bagaimana peran Culture Jamming dalam memberikan kritik terhadap budaya populer dan kapitalis. Krtik tersebut disampaikan melalui sarcastic-art dengan memodifikasi logo Nestle untuk membelokan representasi logo yang seharusnya.Â
Sehingga kapitalisme tidak hanya mengambil sebuah keuntungan dari budaya populer yang dibentuk melainkan dapat juga mempertanggungjawabkan dampak yang ditimbulkan.Â
Daftar PustakaÂ
Rosenau, P. (1992). Modern and post-modern science: Some contrasts. Review (Fernand Braudel Center), 49-89.
Putri, L. A. (2011). Culture Jamming Versus Popular Culture.