Mohon tunggu...
Agus Rismaliannor
Agus Rismaliannor Mohon Tunggu... Konsultan - Advokat | Praktisi Hukum & Politik

My Life Is Adventure

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Meratus Memanggil

25 April 2018   23:43 Diperbarui: 25 April 2018   23:53 1050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masihkah kita harus diam

Menyaksikan perampokan dan pembabatan

Hancur lebur tiada pesona peradaban

Menyaksikan atap dan lantai banua dalam penjarahan

Cukup sudah banua kami kalian jajah

Tanah bumbu penuh dengan lobang

Kami bersujud berharap tak ada bencana datang

Daratan pulau laut pun akan kau tambang

Kami saijaan menolak kotabaru kau tenggelamkan

Tanah laut yang subur juga tak ketinggalan

Kau taruh alat berat untuk bumi kau goyang

Kami pun bertekad hingga tuntung pandang

Jangan lagi ada tambang

Maling, rampok,pemerkosa

Bersatu padu memainkan peran

Meluapkan hasrat birahi setan

Berdalih atas nama aturan

Lalu Meratus akan dia nistakan

Pada Meratus ada keindahan dan kekayaan

Itu yang ingin dia paksa curi dan hancurkan

Pada Meratus ada keluhuran yang tersimpan

Itu yang ingin dia perkosa dan hinakan

Pada meratus ada sejarah dan harapan

Itu yang dia renggut untuk tenggelamkan masa depan

Meratus memanggil kita kawan

Karena pada Meratus kita satukan Perjuangan..!!

#Banjarbaru, 22/1/2018

Nb : Puisi ini juga dimuat pada buku antalogi Puisi Bersama "HUTAN HUJAN TROPIS"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun