Masihkah kita harus diam
Menyaksikan perampokan dan pembabatan
Hancur lebur tiada pesona peradaban
Menyaksikan atap dan lantai banua dalam penjarahan
Cukup sudah banua kami kalian jajah
Tanah bumbu penuh dengan lobang
Kami bersujud berharap tak ada bencana datang
Daratan pulau laut pun akan kau tambang
Kami saijaan menolak kotabaru kau tenggelamkan
Tanah laut yang subur juga tak ketinggalan
Kau taruh alat berat untuk bumi kau goyang
Kami pun bertekad hingga tuntung pandang
Jangan lagi ada tambang
Maling, rampok,pemerkosa
Bersatu padu memainkan peran
Meluapkan hasrat birahi setan
Berdalih atas nama aturan
Lalu Meratus akan dia nistakan
Pada Meratus ada keindahan dan kekayaan
Itu yang ingin dia paksa curi dan hancurkan
Pada Meratus ada keluhuran yang tersimpan
Itu yang ingin dia perkosa dan hinakan
Pada meratus ada sejarah dan harapan
Itu yang dia renggut untuk tenggelamkan masa depan
Meratus memanggil kita kawan
Karena pada Meratus kita satukan Perjuangan..!!
#Banjarbaru, 22/1/2018
Nb : Puisi ini juga dimuat pada buku antalogi Puisi Bersama "HUTAN HUJAN TROPIS"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H