Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Faktanya, Ruud van Nistelrooy Lebih Jago Dibandingkan Ruben Amorim

9 Desember 2024   06:09 Diperbarui: 9 Desember 2024   10:12 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
manado.tribunnews.com

'R sang legenda yang menjanjikan disingkirkan demi mendapatkan R yang ternyata belum pernah mencicipi kerasnya Liga Inggris', begitulah fakta dalam pemikiran saya usai mengetahuai hasil laga pekan ke-15 Liga Inggris pekan ini.

R yang saya maksud adalah Ruud van Nistelrooy dan Ruben Amorim yang sama-sama berkiprah di klub barunya masing-masing.

Kita ketahui bersama, Ruud van Nistelrooy adalah asisten pelatih Erik ten Haag dan sudah makan banyak 'asam-garam' keras dan ketatnya permainan di Liga Ingggris yang katanya Liga Terbaik sekaligus Liga Termahal di dunia.

Sebagai pemain, RvN adalah idola dan maestro Liga Inggris dengan keterampilan mengolah si kulit bundar sekaligus menjadi striker menakutkan dengan sentuhan kaki dan kepalanya.

Dia sudah menaklukkan Liga Inggris kala dibawah asuhan Sir Alex Ferguson dan jadi bagian dari generasi emas-nya Setan Merah dengan torehan 150 gol dari 219 penampilan bersama dengan Setan Merah.

Usai Erik ten Haag dipecat Oktober lalu, manajemen Manchester United mengumumkan Ruud van Nistelrooy jadi Caretaker alias pelatih sementara menunggu rampungnya proses perpindahan Ruben Amorim dari Sporting CP, namun Van The Man -- julukan Ruud van Nistelrooy -- mampu menjawab tantangan dengan memberikan kemenangan kepada MU saat kontra Leicester City di pekan ke-11 dengan skor telak 3-0.

Baca Juga: Refleksi Pidato Presiden di Puncak Hari Guru Nasional 2024, Yakin Pak Prabowo Mampu Tingkatkan Kesejahteraan Guru

Namun, nyatanya kedatangan pelatih asal Portugal itu tidaklah sesuai dengan harapan manajemen dan pendukung Setan Merah.

Dari Segi Pengalaman Pemain dan Melatih, Amorim Masih Kalah

Bagaimana tidak? Dari dua pertandingan awal yang dilakoninya sebagai pelatih MU, Ruben Amorim nyatanya tidak dapat memberikan kemenangan kepada Setan Merah.

Ya, pertandingan awal resminya Amorim mengambil tongkat kepemimpinan dari Van Nistelrooy, nyatanya Bruno Fernandes dan kawan-kawan kalah dari musuh bebuyutan mereka, The Gunners dengan skor telak 0-2 oleh sepasang gol yang digelontorkan oleh Jurrien Timber dan William Saliba lewat set-piece mematikan di babak kedua.

Tampak tidak ada kerasnya pertandingan seperti dulu kala Setan Merah kontra Gudang Peluru di tahun-tahun Ruud van Nistelrooy bermain, dimana kala itu menjadi momen tak terlupakan kala pertemuan kedua musuh bebuyutan bertemu di Old Trafford September 2003, dimana rivalitas kedua tim menjadi momen paling ditunggu.

Kala itu van Nistelrooy mampu memancing emosi Patrick Vieira yang menjabat sebagai kapten The Gunners yang berusaha menendang kaki Van Nistelrooy yang terlebih dahulu berhasil memancing emosi pemain internasional asal Perancis tersebut dengan sengaja menabrakkan dirinya ke Patrick Vieira saat duel di udara.

Kontan Vieira bereaksi dan Nistelrooy mampu membuat adegan akting berpura-pura menghindar dari tendangan Vieira yang membuat wasit langsung menghadiahi kartu kuning kedua, yang artinya kartu merah dan Vieira harus mandi mendahului teman-temannya.

Namun, ternyata rivalitas itu tidak terjadi sekarang, karena pemilik Setan Merah, Sir Jim Ratcliffe keburu memburu dan memboyong Ruben Amorim dari Sporting CP dengan nilai transfer fantastis sekitar 11 Juta Euro atau setara dengan 184,69 Miliar Rupiah.

Setan Merah menyingkirkan Ruud van Nistelrooy yang akhirnya berlabuh di Leicester City usai klub milik King Power International Group, yang dipimpin oleh Aiyawatt Srivaddhanaprabha sebagai ketua klub, memecat Steve Cooper usai hasil-hasil mengecewakan yang ditorehkan oleh Si Rubah.

Kedatangan Ruud van Nistelrooy yang berlabuh di klub peraih gelar Liga Inggris di musim 2015 -- 2016 langsung memberikan energi positif bagi Jamie Vardy dan kawan-kawan dengan kemenangan perdana yang manis usai menekuk West Ham United dengan skor mencolok 3 -- 1 dalam matchday ke-14 Liga Premier Inggris 2024/25 di King Power Stadium pada Rabu (4/12) dini hari WIB.

Jamie Vardy kembali ke jalur semangat sebagai striker mematikan dengan membuka skor setelah pemeriksaan VAR. Bilal El Khannouss dan Patson Daka menambah gol di babak kedua.

Niclas Fullkrug berhasil mencetak gol untuk tim tamu, tetapi itu terlalu sedikit dan terlambat.

Ruud van Nistelrooy, mampu kembali memompa semangat, kepercayaan diri, serta keganasan seorang penyerang yang pernah memegang rekor di Liga Inggris dengan mencetak gol dalam 10 pertandingan liga berturut-turut, juga dengan semangat para punggawa The Foxes lainnya.

Baca Juga: Edoardo Bove dan Deretan Pesepakbola yang Kolaps di Tengah Lapangan

Perlahan tapi pasti, dengan kemenangan atas West Ham, skuad Si Rubah sekarang bertengger di posisi ke-16 dengan torehan 14 poin semakin menjauh dari jurang degradasi dan hanya terpaut empat angka dari posisi Setan Merah yang kini semakin turun ke dasar klasemen di posisi 13 dengan torehan 19 poin.

Sementara nasib Setan Merah usai kalah menyakitkan dari Nottingham Forest dengan skor tipis 2-3 semakin menandakan bahwa Ruben Amorim bukanlah pelatih hebat seperti yang digadang-gadang.

Melihat pencapaian di dua pertandingan awal, apalagi melawan Nottingham Forest yang bukanlah klub mewah dan menakutkan, MU nyatanya takluk membuktikan bahwah Ruben Amorim tidaklah fasih atau belum mampu beradaptasi dengan suasana atau atmosfir kerasnya Liga Primer Inggris.

Siapakah Ruben Amorim sebelum jadi pelatih?

Ruben Amorim hanyalah pemain yang berkutat di Liga Portugal, bergabung ke Benfica dari Belenenses di tahun 2008. Pemain yang berposisi gelandang bertahan ini bermain di Benfica sebanyak 154 penampilan dan mencetak 5 gol. Setelah itu Amorim dipinjamkan ke S.C Braga di tahun 2012 dan tampil sebanyak 30 pertandingan dengan 4 gol.

Di musim 2015/2016, Amorim kembali dipinjamkan ke klub Al-Wakrah di Qatar, dengan total 14 penampilan dan 2 gol. Lantas apa tropi dan prestasi yang diraih Amorim? Selama berseragam Benfica, Amorim meraih trofi, termasuk tiga gelar Liga Portugal (2009/2010, 2013/2014, dan 2014/2015), serta beberapa trofi lainnya seperti Taa de Portugal dan Taa da Liga.

Di timnas Portugal? Amorim pernah bagian dari skuad Selecao di Piala Dunia 2010 dan 2014 dengan total 14 caps. Tahun 2017 Amorim mengumumkan pensiun di usia 32 tahun dan merintis karier kepelatihannya hingga sekarang jadi pelatih Seta Merah di Liga Inggris.

Sungguh jomplang jika membandingkan karier bermain Ruud van Nistelrooy dan Ruben Amorim di lapangan hijau. Bagaikan langit dan bumi tentunya, dimana RvN adalah pemain paling produktif dan bermain di beberapa klub besar dunia.

Ditempa di FC Den Bosch dengan debut profesionalnya, lalu pindah ke SC Heerenveen dengan torehan tampil dalam 60 pertandingan dan mencetak 26 gol, kemudian dilirik oleh klub besar Liga Belanda, PSV Eindhoven tahun 2000 dengan transfer senilai 6,3 juta Euro dan menjadi pencetak gol terbanyak di Eredivisie, mencetak 31 gol dalam 34 pertandingan pada musim pertamanya dan 29 gol dalam 23 pertandingan pada musim kedua, serta mempersembahkan dua gelar Eredivisie.

Yang membuat Setan Merah kepicut dan merampungkan transfer senilai 19 juta Euro yang menjadi rekor transfer termahal kala itu di Liga Primer Inggris.

Di United, Van Nistelrooy menemukan kebintangannya dibawah asuhan Sir Alex Ferguson dan membantu klub meraih berbagai gelar, termasuk tiga gelar Premier League, Piala FA, Piala Liga, dan Community Shield, dan membuat Setan Merah meraih kejayaan dan dianggap klub terbaik di dunia.

Tahun 2006, Van Nistelrooy pindah ke Real Madrid dengan kontrak selama tiga tahun senilai 24 Juta Euro. Ia memenangkan La Liga dua kali dan Supercopa de Espaa. Meskipun mengalami cedera yang mengganggu karirnya di Madrid, ia tetap mencetak banyak gol.

Hingga akhirnya Van Nistelrooy mengumumkan pensiun dari sepak bola profesional pada tanggal 14 Mei 2012, setelah gonta-ganti klub dari Hamburger SV dan Malaga CF.

Sementara di karir internasional, Ruud van Nistelrooy bermain untuk tim nasional Belanda sebanyak 70 kali dan mencetak 35 gol. Ia berpartisipasi dalam beberapa turnamen besar seperti Euro 2004, Piala Dunia 2006, dan Euro 2008.

Setelah kenyang pengalaman bermain, Van Nistelrooy meneruskan karirnya jadi pelatih tim junior di Akademi Manchester United dan jadi asisten pelatih Erik ten Haag sebelum jadi caretaker, dan akhirnya didepak, karena manajemen MU lebih memilih Ruben Amorim ketimbang Ruud van Nistelrooy.

Menarik melihat perjalanan karir kepelatihan sosok berawalan R di nama pertama mereka kala menukangi Setan Merah Manchester United dan si Rubah, Leicester City.

Di akhir klasemen nanti di akhir musim kompetisi siapa lebih unggul?

Menarik menyimak perjalanan kedua pelatih ini...

Salam Blogger Persahabatan...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun