Perlahan tapi pasti, dengan kemenangan atas West Ham, skuad Si Rubah sekarang bertengger di posisi ke-16 dengan torehan 14 poin semakin menjauh dari jurang degradasi dan hanya terpaut empat angka dari posisi Setan Merah yang kini semakin turun ke dasar klasemen di posisi 13 dengan torehan 19 poin.
Sementara nasib Setan Merah usai kalah menyakitkan dari Nottingham Forest dengan skor tipis 2-3 semakin menandakan bahwa Ruben Amorim bukanlah pelatih hebat seperti yang digadang-gadang.
Melihat pencapaian di dua pertandingan awal, apalagi melawan Nottingham Forest yang bukanlah klub mewah dan menakutkan, MU nyatanya takluk membuktikan bahwah Ruben Amorim tidaklah fasih atau belum mampu beradaptasi dengan suasana atau atmosfir kerasnya Liga Primer Inggris.
Siapakah Ruben Amorim sebelum jadi pelatih?
Ruben Amorim hanyalah pemain yang berkutat di Liga Portugal, bergabung ke Benfica dari Belenenses di tahun 2008. Pemain yang berposisi gelandang bertahan ini bermain di Benfica sebanyak 154 penampilan dan mencetak 5 gol. Setelah itu Amorim dipinjamkan ke S.C Braga di tahun 2012 dan tampil sebanyak 30 pertandingan dengan 4 gol.
Di musim 2015/2016, Amorim kembali dipinjamkan ke klub Al-Wakrah di Qatar, dengan total 14 penampilan dan 2 gol. Lantas apa tropi dan prestasi yang diraih Amorim? Selama berseragam Benfica, Amorim meraih trofi, termasuk tiga gelar Liga Portugal (2009/2010, 2013/2014, dan 2014/2015), serta beberapa trofi lainnya seperti Taa de Portugal dan Taa da Liga.
Di timnas Portugal? Amorim pernah bagian dari skuad Selecao di Piala Dunia 2010 dan 2014 dengan total 14 caps. Tahun 2017 Amorim mengumumkan pensiun di usia 32 tahun dan merintis karier kepelatihannya hingga sekarang jadi pelatih Seta Merah di Liga Inggris.
Sungguh jomplang jika membandingkan karier bermain Ruud van Nistelrooy dan Ruben Amorim di lapangan hijau. Bagaikan langit dan bumi tentunya, dimana RvN adalah pemain paling produktif dan bermain di beberapa klub besar dunia.
Ditempa di FC Den Bosch dengan debut profesionalnya, lalu pindah ke SC Heerenveen dengan torehan tampil dalam 60 pertandingan dan mencetak 26 gol, kemudian dilirik oleh klub besar Liga Belanda, PSV Eindhoven tahun 2000 dengan transfer senilai 6,3 juta Euro dan menjadi pencetak gol terbanyak di Eredivisie, mencetak 31 gol dalam 34 pertandingan pada musim pertamanya dan 29 gol dalam 23 pertandingan pada musim kedua, serta mempersembahkan dua gelar Eredivisie.
Yang membuat Setan Merah kepicut dan merampungkan transfer senilai 19 juta Euro yang menjadi rekor transfer termahal kala itu di Liga Primer Inggris.
Di United, Van Nistelrooy menemukan kebintangannya dibawah asuhan Sir Alex Ferguson dan membantu klub meraih berbagai gelar, termasuk tiga gelar Premier League, Piala FA, Piala Liga, dan Community Shield, dan membuat Setan Merah meraih kejayaan dan dianggap klub terbaik di dunia.