Edoardo Bove tiba di ruang gawat darurat dalam kondisi hemodinamik stabil dan tes kardiologis serta neurologis pertama yang dilakukan tidak menunjukkan kerusakan akut pada sistem saraf pusat dan sistem kardio-pernapasan.
Pihak klub menyatakan bahwa kondisinya akan terus dievaluasi dalam 24 jam ke depan untuk memastikan pemulihan yang akan dihadapi oleh Edoardo Bove dan memastikan bagaimana nasib kariernya ke depannya seusai kejadian yang hampir merenggang nyawanya di lapangan hijau.
Beberapa Penyebab Pemain Sepakbola Kolaps di Lapangan
Kehebohan dan kejadian yang menimpa mantan pemain AS Roma yang telah bermain sebanyak 11 kali untuk La Viola dan uniknya mencetak gol ke gawang mantan klubnya AS Roma di tanggal 27 Oktober lalu telah menambah daftar hitam pemain sepakbola yang kolaps di tengah lapangan.
Jika kita runut ke belakang, maka sudah banyak pemain sepakbola yang kolaps dan ada yang selamat, namun tak jarang juga ada yang meninggal dunia, baik itu langsung di lapangan maupun setelah mengalami penanganan medis.
Masih ingat kan dengan apa yang dialami oleh Christian Eriksen yang kolaps saat pertandingan Euro 2020 antara Denmark dan Finlandia pada 12 Juni 2021. Dimana saat itu sekitar akhir babak pertama, Eriksen tiba-tiba terjatuh ke lapangan setelah mencoba menyongsong bola di tepi lapangan. Awalnya, banyak yang mengira ia hanya tersandung.
Namun, para pemain dari kedua tim segera menyadari bahwa ada yang tidak beres. Kapten tim Denmark, Simon Kjaer, dan pemain lainnya segera memberikan pertolongan pertama. Simon Kjaer dilaporkan melakukan aksi heroik dengan memberikan CPR (resusitasi jantung) kepada Eriksen sebelum tim medis tiba.
Tim medis segera masuk lapangan untuk memberikan perawatan. Selama proses ini, para pemain Denmark membentuk perisai untuk melindungi privasi Eriksen dari sorotan kamera. UEFA memutuskan untuk menunda pertandingan karena keadaan darurat medis yang terjadi.
Setelah beberapa menit perawatan di lapangan, Eriksen ditandu keluar dengan menggunakan alat bantu oksigen. Saat ditandu, ia terlihat membuka mata dan memegang kepalanya, menunjukkan bahwa kondisinya mulai membaik.
Suporter dari kedua tim menunjukkan solidaritas dengan menyanyikan nama Eriksen, menciptakan momen kemanusiaan yang mengesankan di tengah rivalitas sepakbola. Setelah mendapatkan perawatan lebih lanjut di rumah sakit, Eriksen dinyatakan stabil dan dapat berbicara. Pertandingan kemudian dilanjutkan dan berakhir dengan kemenangan Finlandia 1-0.
Walau setelah kejadian itu, Eriksen masih tetap eksis di sepakbola dengan memperkuat Setan Merah, namun pelatih MU baik Erik ten Haag maupun pelatih sekarang, Ruben Amorim masih enggan memberikan menit bermain yang reguler kepada kapten asal Denmark ini.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!