Lantas apa itu model pembelajaran Deep Learning?
Dari berbagai penjelasan yang saya dapat, maka saya menyimpulkan bahwa model pembelajaran deep learning adalah salah satu pendekatan dalam kecerdasan buatan yang meniru cara kerja otak manusia melalui jaringan saraf tiruan. Pendekatan ini sangat efektif dalam mengidentifikasi pola-pola kompleks dalam data yang besar dan beragam, termasuk gambar, suara, dan teks
Lebih lanjut dijelaskan bahwa deep learning adalah cabang dari machine learning yang menggunakan struktur algoritmik yang dikenal sebagai jaringan saraf tiruan (artificial neural networks).
Jaringan ini terdiri dari banyak lapisan neuron yang saling terhubung, yang memungkinkan model untuk belajar secara otomatis dari data dengan cara yang lebih mendalam dan kompleks dibandingkan dengan metode machine learning tradisional.
Baca Juga:Â Asyiknya Belajar Coding dengan Pemrograman C++
Pak Menteri Abdul Mu'ti mengatakan bahwa konsep deep learning, bukan hal baru, karena beliau telah mengenal model pembelajaran serupa sejak tahun 1995 saat menempuh studi Master of Education di Flinders University, Australia. Pengalaman tersebut menginspirasi pak menteri untuk mengimplementasikan pembelajaran yang mindful, meaningful, dan joyful di Indonesia.
Hubungan Pembelajaran Berbasis Teknologi Wujudkan Deep Learning
Tak dapat dipungkiri peran pembelajaran berbasis teknologi sangat vital peranannya dalam wujudkan pembelajaran yang menyenangkan, bermakna, dan mendalam.
Mengapa? Karena dengan pemanfaatan teknologi, Guru dan murid dapat saling berkolaborasi, terjalin komunikasi yang mudah, guru dapat mengajak murid untuk berperan aktif dalam pembelajaran, Guru dapat leluasa berekspresi dalam memberikan pembelajaran, karena sudah ada panduan mengajar dalam Silabus dan RPP, serta bahan ajar yang menarik minat anak didik, juga mampu mengkreasikan bahan ajar yang lebih bermakna bagi murid.
Guru juga mampu mengendalikan kelas -- murid -- dengan bahan ajar maupun dengan ice breaking, sehingga murid tidak mudah bosan saat pembelajaran berlangsung, yang paling penting, Guru dapat menerapkan pembelajaran menarik sehingga terwujud Mindful, Meaningful, dan Joyful seperti yang dimaksud oleh Pak Menteri Abdul Mu'ti.
Sebab, dalam konsep kurikulum deep learning ada penekanan tiga kata, yaitu Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!