Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Garansi dari Presiden Prabowo, Tidak Ada Pekerja Sritex Di-PHK di Tengah Ancaman Pailit

31 Oktober 2024   08:12 Diperbarui: 31 Oktober 2024   08:34 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak dinyana, keberadaan PT Sritex ini memberikan dampak luas bagi daerah sekitarnya, mampu membantu perekonomian wilayah sekitarnya serta memberikan dampak positif. Awal pagebluk Covid-19, Sritex ketiban untung untuk mendistribusikan 45 juta masker hanya dalam waktu tiga minggu. Ini merupakan upaya membantu pemerintah menekan persebaran virus Covid-19. Seakan tidak terpengaruh dengan adanya pandemi, pada tahun yang sama Sritex untuk pertama kalinya mengekspor produknya ke Filipina.

Mengapa Sritex Mengalami Kebangkrutan?

Perkembangan pesat dan luar biasa ditunjukkan oleh Sritex dengan menyediakan lahan seluas 79 hektar di Sukoharjo untuk kegiatan produksinya. Selain itu dampak besar yang dirasakan oleh warga Sukoharjo dan warga Indonesia, tentunya dengan mempekerjakan warga sekitar dan tenaga profesional dari luar negeri, seperti dari Korea Selatan, Filipina, India, Jerman, dan Tiongkok. Klien besar Sritex antara lain H&M, Walmart, KMart, dan Jones Apparel.

Namun, seperti pepatah mengatakan "Semua ada Masanya", sepertinya masa-masa keemasan PT Sritex telah usai. Seperti roda pedati, kadang dibawah, kadang diatas, seperti itu juga perjalanan Sritex yang mendulang sukses dan masa jayanya di tahun 90-an hingga tahun 2000-an, namun sekarang? Sritex mengalami goncangan hebat sampai-sampai dinyatakan pailit alias kondisi dimana Sritex dinyatakan tidak mampu membayar atau melunasi utang-utangnya kepada kreditur yang telah jatuh tempo.

Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Nomor 2/Pdt.Sus-Homologasi/2024/PN Niaga Smg pada Senin, tanggal 21 Oktober 2024, Sritex dinyatakan pailit, bukan bangkrut. Lantas apa beda pailit dengan bangkrut?

Jelas beda. Dalam kasus Sritex ini, Sritex dinyatakan pailit, dimana Sritex harus menyelesaikan hutang perusahaan melalui jalur pengadilan niaga. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (UUK 2004), pailit berarti penyitaan semua aset debitur yang dilakukan oleh kurator di bawah pengawasan hakim pengawas.

Penyebabnya Sritex mengalami pailit apa yah?

Menurut sumber-sumber yang saya dapatkan, ada beberapa faktor menyebabkan Sritex mengalami pailit, diantaranya: pertama, dampak pagebluk Covid-19. Meskipun Sritex berhasil mendistribusikan masker selama pandemi, dampak jangka panjang dari krisis kesehatan global ini menyebabkan penurunan permintaan pasar. Penurunan permintaan untuk produk tekstil lainnya menyebabkan kerugian besar, termasuk kerugian bersih sebesar USD1,08 juta pada tahun 2021.

Sritex memiliki total utang mencapai sekitar USD1,54 miliar (Rp23,87 triliun), yang jauh melebihi total asetnya yang hanya sekitar USD653,51 juta (Rp10,12 triliun). Utang ini terdiri dari utang jangka pendek dan panjang, dengan dominasi utang bank dan obligasi.

Kedua, akibat perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan, ditambah lagi dengan konflik di Israel-Palestina, menyebabkan gangguan pada rantai pasokan dan penurunan ekspor. Hal ini berimbas pada pergeseran prioritas pasar di Eropa dan Amerika Serikat, yang mengurangi permintaan terhadap produk Sritex.

Ketiga, akibat kenaikan inflasi yang tinggi dan suku bunga yang meningkat diberbagai negera menambah beban utang Sritex tanpa disertai peningkatan pendapatan dari penjualan produk-produk Sritex. Belum lagi over supply dari Cina menyebabkan penurunan harga dan persaingan yang ketat di pasar. Produk-produk tekstil murah dari China telah mendominasi pasar Indonesia, sehingga mengurangi daya saing produk Sritex di negeri sendiri, menyedihkan bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun