Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Ayam Kampung Gulai Plus Na Pinadar dan Nasi Kuning, Makanan Khas Berkuah Penambah Selera Makan

1 Oktober 2024   05:37 Diperbarui: 1 Oktober 2024   12:37 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasi Pelleng (Kuning) dengan Na Pinadar dipadu dengan Ayam Gulai. | Dokumentasi pribadi

Di tengah cuaca tak menentu seperti sekarang ini, faktor makanan pastinya faktor penentu kita akan kuat atau tidak dalam menghadapi cuaca tak menentu di tengah-tengah padatnya aktivitas kita sehari-hari.

Tanah air kita sangat melimpah akan rempah-rempah yang seharusnya menjadi obat atau ramuan, bahkan dapat dicampur menjadi teman atau bumbu masakan berkuah yang pastinya dapat menambah selera makan dan juga imunitas tubuh kita dalam menghadapi cuaca tak menentu seperti sekarang ini.

Nah, isteri saya sebagai pemimpin di dapur tahu akan hal itu, sehingga beliau sangat suka (memang dari dulunya juga suka) untuk memasak masakan yang berkuah, karena memang masakan Toba (masyarakat yang hidup di daerah Sumatera Utara) pada dasarnya memang dari dulu (turun temurun) sangat menyukai masakan berkuah.

Entah karena pengaruh masakan berkuah dengan bumbu-bumbu tradisional yang diracik turun temurun menjadikan orang-orang Batak (suku Batak) pada umumnya kuat, cerdas, dan juga tampak sehat ya?

Bisa jadi, sebagai informasi bagi rekan-rekan blogger semua, maka kali ini saya akan mencoba menyajikan masakan khas ataupun kuliner Batak Toba yang sarat akan makanan berkuah yang pastinya selain enak, menambah selera makan, juga pastinya bergizi, karena pastinya mengandung 246 kkal energi, 37,9 gram protein, 9 gram lemak.

Penasaran bukan? Nah ini saya kasih tahu, jenis makanan berkuah yang sarat gizi dan energi, masakan khas Toba yang layak rekan-rekan blogger coba sebagai makanan berkuah menghadapi pancaroba atau cuaca tak menentu seperti sekarang ini.

Ayam Kampung Gulai Plus Nasi Kuning

Nama masakan khas keluarga sarat akan kuah yang akan saya perkenalkan adalah Ayam Kampung Gulai. Ya, makanan ini sangat lezat apalagi ditemani dengan nasi kuning (dalam bahasa Batak disebut dengan Nasi Pollong atau Pelleng).

Dalam pembuatannya memang dibutuhkan kesabaran dan waktu, sehingga dalam membuat makanan tradisional ini tepatnya hari libur atau di hari minggu, sehingga terwujud rasa gotong royong dalam proses pembuatan ayam gulai ini.

Diawali dengan membeli ayam kampung punya tetangga yang kebetulan masih memelihara ayam kampung, karena masih memiliki areal yang luas dan ayam kampung peliharaannya tampak sehat karena masih bebas berkeliaran.

Agam Kampung Gulai Penambah Selera Makan. | Dokumentasi pribadi
Agam Kampung Gulai Penambah Selera Makan. | Dokumentasi pribadi

Biasanya kami berlima tidak cukup satu ekor, maka kami pesan dua ekor dengan timbangan yang berbeda-beda, pastinya ayam jantan atau ayam jago, bukan ayam betina, sehingga filosofi kuat, tangguh dan berenergi dapat tersalurkan juga dari makanan khas ini.

Usai mendapatkan ayam kampung dengan timbangan 2 kilo dan 1,5 kilo, maka proses selanjutnya adalah memotong ayam kampung ini. Saya dan isteri bersama dengan anak-anak lebih suka mengerjakan secara gotong royong, di mana isteri mulai memasak air hingga mendidih, lalu setelah itu jeruk nipis dipotong dan diperas.

Sedapnya nasi kuning dilumuri oleh kuah ayam kampung | Dokumentasi pribadi
Sedapnya nasi kuning dilumuri oleh kuah ayam kampung | Dokumentasi pribadi

Setelah itu saya bertugas untuk memotong ayam tersebut dan darahnya disisakan untuk membuat Na Pinadar. Usai ayam dipotong, maka tugas selanjutnya mencabut bulu ayam kampung tersebut usai disiram dengan air panas yang telah dimasak tadi.

Tugas mecabut bulu ayamnya dilakukan oleh anak-anak tentunya di bawah pengasuhan orangtua agar bulu ayam terpastikan dicabut dengan baik dan bersih, bulu ayam tidak ada lagi lengket di tubuh ayam kampung tersebut.

Setelah itu ayam tentunya dipotong sesuai dengan selera, misalnya paha ayam, sayap, leher, kepala, ekor hingga mengambil perut ayam atau dalam bahasa Batak disebut dengan butuha ni manuk. 

Isteri bagian memotong dan saya bagian membersihkan perut ayam tersebut, karena ini juga sangat enak dimakan, sehingga harus benar-benar dibersihkan, terutama usus ayam tersebut. Usai dibersihkan, maka disiram dengan air panas dan diberikan garam dengan tujuan agar bau amisnya hilang.

Rempah atau bumbu yang disiapkan untuk membuat ayam kampung gulai dan juga nasi kuning atau nasi pelleng, di antaranya: Jeruk Nipis satu atau dua biji, Bawang Merah disiapkan 6-10 siung, Bawang Putih disiapkan 6-10 siung, dan Garam secukupnya.

Lalu siapkan Cabai merah dan cabai rawit secukupnya, karena di keluarga kami rata-rata suka masakan pedas, maka cabe merah dan cabe rawit dibuatkan dalam porsi yang banyak.

Jika saudara Suka kecap, sediakan juga kecap. Jika tidak suka kecap, tidak apa-apa juga, karena di menu yang sesungguhnya tidak ada kecap, tetapi oleh beberapa Chef dimodifikasi dengan menambahkan kecap untuk menambah rasa.

Hal yang tidak kalah penting, siapkan Andaliman, bumbu khas Batak Toba yang rasanya sudah mendunia ini yang membuat menu spesial semakin spesial. Bisa dibuatkan 1 sendok makan andalimanya. Kemiri digongseng atau disanghai sebanyak 7 biji.

Nah, sembari memasak ayam gulai, maka nasi kuning juga sedang on proses, di mana bahan-bahan pembuatan nasi kuning sebagai berikut: Kunyit 1 Buah, Kelapa yang sudah diparut 1 Biji.

Selanjutnya, nasi dimasak setengah matang. Untuk nasi 1 kg, santannya satu liter, lalu tuangkan santan 1 liter tersebut ke dalam nasi yang sedang dimasak, bersamaan dengan kunyit yang telah dihaluskan. Perhatikan apinya, jangan terlalu besar, tunggu sampai nasi yang dimasak menjadi lembek. Setelah lembek, sajikan dalam bentuk yang menarik, di mana nasi tersebut dapat dilumuri dengan kuah Ayam Gulai tersebut.

Saat dihidangkan dan disantap? Wow sungguh lezat dan bergizi. Apalagi melihat anak-anak saat menyantap paha ayam? Sungguh nyam.. nyam...

Juga jika dibuat lebih pedas lagi? Sungguh menghangatkan tubuh dan membuat nyaman, apalagi sampai berkeringat? Itu tandanya makanan tersebut lezat dan cocok di lidah saya, sekaligus dapat menyembuhkan penyakit seperti ketika saat flu menyantap hidangan ini? Dipastikan flu akan hilang seketika dengan sedap dan pedasnya ayam kampung kuah ini.

Silahkan dicoba rekan-rekan blogger...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun