Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Modul 1.2: Nilai dan Peran Guru Penggerak, Membuat Trapesium Usia PGP Angkatan 10

26 September 2024   05:52 Diperbarui: 26 September 2024   06:56 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trapesium Usia  (dokpri)

Kedua, Peristiwa Negatif :

Pengalaman adalah guru terbaik, pepatah itu tak lekang dari ingatan saya dan dengan pengalaman lah maka kita bisa belajar mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang dipetik untuk bahan pembelajaran dan mana yang perlu dikoreksi untuk masa yang akan datang.

Tentunya perjalanan hidup kita tidak selalu mulus, pasti ada positif dan negatifnya, demikian juga saat proses pembelajaran, selalu ada sisi positif dan negatif, ibarat kepingan mata uang.

Banyak pengalaman negatif yang tentunya menyertai perjalanan proses belajar saya mulai dari SD, SMP, hingga SMA. Saya memilih pengalaman ketika kecebur ke dalam sumur yang lumayan dalam, ketika cuci muka dan kaki seusai main bola pelajaran Penjaskes.

Jadi waktu itu kejadiannya di les terakhir, dimana guru Penjaskes-nya memberikan kami waktu untuk bermain bola di lapangan sekolah. Waktu itu lapangan becek, namun namanya anak-anak, kami tetap bersemangat bermain bola. Tibalah waktunya akan pulang, maka ketika peluit dibunyikan tanda pertandingan selesai, maka kamipun berhamburan dan berebutan berlari ke belakang sekolah yang ada sumurnya.

Ketika berebutan itulah, saya terdorong dan tercebur ke dalam sumur yang katanya 1,5 meter dalamnya. Beruntung ada teman yang sigap langsung mengulurkan tali gayung yang cukup panjang dan saya meraihnya, mereka beramai-ramai menarik saya dari sumur. Kejadian itu sewaktu saya kelas 6 SD.

Akibat pengalaman itu, sampai sekarang saya 'agak takut' untuk berenang, ada trauma, ada phobia klo berenang. Harus dilihat dulu seberapa dalam kolam renang yang akan dimasuki, terbukti ketika di SMA ada praktik berenang, saya harus ikut ujian di kedalaman 2 meter. Saya tidak memberitahukan jika saya phobia di kedalaman 2 meter ke Guru Penjaskes dan benar saja, ketika ditengah saya merasakan sudah kehabisan nafas dan hampir tenggelam, beruntung Guru Penjaskes langsung melihat dan menarik saya dari kolam ke tepi.

Selain saya, orang-orang yang terlibat di dalam masing-masing peristiwa tersebut :

Peristiwa Positif :

Orang tua saya (selalu memberikan motivasi dan semangat untuk mengerjakan apa yang diperintahkan guru)

Teman-teman sekelas dengan saya di kelas 1C dan 2C.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun