Saya membawa nama Sumatera Utara untuk bersaing dengan nama-nama besar dari Pulau Jawa. Walau hasilnya tidak masuk tiga besar pemenang, namun usaha untuk membawa nama Daerah, Sekolah, plus mengembangkan diri untuk membuat karya-karya.
Dan tahun-tahun selanjutnya, berkat kegigihan mencari informasi dan membuat karya tulis, saya juga dipanggil untuk mengikuti pelatihan-pelatihan di Yogyakarta, Jakarta, bahkan ke Makassar mengikuti pelatihan Guru TIK atau sekarang Guru Informatika.
Nah, sejak platform Merdeka Mengajar atau PMM diluncurkan tahun 2022 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebagai platform yang memfasilitasi Guru untuk belajar dan berlatih mandiri hingga mendapatkan sertifikat, maka Pelatihan-Pelatihan Luring alias Luar Jaringan sudah jarang dilakukan, hanya beberapa dan yang terpilih juga kurang jelas pemilihan peserta yang ikut pelatihan.
Mengapa saya katakan demikian? Contoh sederhana, tahun lalu Oktober sampai Nopember ada Informasi Pendaftaran Peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) Guru Mata Pelajaran Informatika untuk Jenjang Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus.
Dengan antusias banyak Guru Informatika mendaftarkan diri, termasuk saya. Namun, peserta yang dipanggil dari Sumatera Utara hanya beberapa orang, dari Kota Medan hanya satu orang dan ada dua gelombang pemanggilan, masing-masing Kota Medan hanya diwakili oleh satu orang Guru, berarti hanya dua orang Guru yang mewakili Kota Medan.
Semoga di tahun 2024 ini jika masih ada program Bimtek, maka kuota untuk kota Medan juga ditambah, tidak hanya satu orang saja, sehingga Guru Informatika mampu meningkatkan kompetensi mengajar dalam Kurikulum Merdeka ini.
Sebab, mata pelajaran Informatika termasuk mata pelajaran baru, walau dulu ketika masih KTSP sudah terbiasa mengajar TIK alias Teknologi Informasi dan Komunikasi, namun materi Informatika kan berkembang terus, sehingga Guru-Guru Informatika memang harus mendapatkan pelatihan khusus.
Mengapa? Sebab Ujung Tombak Pendidikan dalam Kurikulum Merdeka atau Kurikulum Apapun namanya itu, adalah Guru.
Jadi, agar tujuan pendidikan itu tercapai, maka Kompetensi Guru memang harus ditingkatkan, untuk itu aplikasi PMM diluncurkan agar Literasi Digital Guru semakin meningkat dengan belajar mandiri lewat aplikasi PMM.
Di era digital ini, Guru dituntut untuk mampu menguasai empat pilar utama, yaitu: Etika Digital, Budaya Digital, Keterampilan Digital, dan Keamanan Digital.
Untuk etika, budaya dan keterampilan digital, semuanya terangkum dalam aplikasi PMM, sehingga Guru dituntut untuk belajar mandiri lewat aplikasi PMM.