Jembatan Tano Ponggol Dalihan Na Tolu menjadi ikonik, karena peranan vitalnya sebagai tempat transit perdagangan hasil bumi dari Samosir, seperti bawang, kacang tanah, hingga hasil bumi lainnya ke berbagai daerah.
Sementara kapal-kapal besar juga dapat lalu lalang dari bawah Jembatan Tano Ponggol. Orang-orang yang ke Pangururan pun memanfaatkan Jembatan Tano Ponggol sebagai tempat wisata baru, dimana pemandangan sekitar jembatan jadi spot yang sangat indah dan jadi kenangan saat pergi atau kembali dari Pangururan.
Setelah sekian puluh tahun, tentunya Kanal Siogungogung alias Tano Ponggol mengalami pendangkalan, belum lagi jembatannya sudah perlu mengalami renovasi dan pelebaran, karena volume kendaraan yang banyak lalu lalang, plus mengakibatkan kemacetan karena para wisatawan berhenti dan berswafoto di jembatan ikonik ini.
Danau Toba menjadi salah satu dari lima (5) Destinasi Super Prioritas Tempat Wisata yang dikembangkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf), sehingga Danau Toba harus berbenah dengan wajah baru menyambut wisatawan lokal maupun mancanegara usai pagebluk Covid-19.
Maka, sejak tahun 2021, Kementerian PUPR melakukan berbagai revitalisasi dan juga pembangunan infrastruktur di Kawasan Danau Toba, diantaranya: pembangunan jalan lingkar Samosir, revitalisasi Jembatan Tano Ponggol Dalihan Na Tolu, instalasi pengolahan air, sanitasi, dan penataan kawasan tepi Danau Toba.
Menteri PUPR dalam sebuah kesempatan mengatakan pada tahun 2020 telah mengalokasikan anggaran pembangunan infrastruktur untuk pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba sebesar Rp 1,33 triliun.
Jembatan Tano Ponggol adalah jembatan paling strategis, maka alur Tano Ponggol diperlebar dari 25 meter menjadi 80 meter sepanjang 1,2 kilometer, sehingga kapal wisata yang besar dapat mengelilingi kawasan wisata Danau Toba. Jembatan Tano Ponggol sepanjang 450 meter dibangun dan dipercantik hingga seperti gambar berikut.
Jembatan Tano Ponggol semakin ikonik karena pada jembatan utama terdapat tiga bentang, dengan bentang utama sepanjang 99 meter yang menggunakan struktur utama box girder, sedangkan jembatan pendekat juga terdiri atas tiga bentang dengan struktur utama prestressed I girder.