Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

FIBA 2023 di Jakarta, Kesempatan Indonesia Belajar Langsung dari Pebasket NBA

1 September 2023   12:03 Diperbarui: 1 September 2023   12:13 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Piala Dunia FIBA 2023 Jakarta.sumber: www.kompas.com

Bangunan setinggi lima lantai tersebut menyediakan fasilitas tingkat internasional. Mulai dari kursi dengan kapasitas 16.088 penonton, serta LED empat sisi yang menggantung di langit-langit, menjadi pemandangan paling menarik dan menyita perhatian serta mendapat pujian dari para bintang yang bermain di Indonesia Arena.

Selain Indonesia Arena yang nyaman dan aman serta memberikan nuansa baru bagi para pemain asing maupun penonton asing, faktor keamanan di lapangan, di luar lapangan juga saat dihotel menjadi prioritas sehingga kejadian saat penghujung Piala Asia 2022 saat Indonesia menjadi tuan rumah tidak akan terulang lagi.

Saat itu, kericuhan terjadi saat dua tim peserta yang sama-sama berasal dari Timur Tengah, Lebanon dan Jordania bertemu. Puncak dari tensi tinggi yang jauh sebelum Piala Asia diselenggarakan sudah berkonflik itu, akhirnya pecah juga.

Bagaikan Bara Api yang tersiram oleh Bensin, kala Tim Lebanon menang dramatis 86-85 dari Jordania di babak semifinal, maka keributan pun tak terhindarkan lagi di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta setelah laga.

Puncak dari kerusuhan kedua tim asal Timur Tengah itu adalah ketika terjadi penusukan di tempat tinggal atlet, Hotel Fairmont. Pebasket Lebanon, Ali Mezher, menusuk lengan salah satu anggota staff official Jordania dengan pisau roti. Anggota staff itu terluka dan harus mengenakan alat bantu penopang lengan saat mendampingi timnya bertanding dalam perebutan tempat ketiga.

Syukur, sampai saat ini tidak ada kericuhan ataupun perkelahian pemain di lapangan maupun di luar lapangan, konflik hampir tidak ada.

Sampai fase atau putaran kedua ini yang akan berlangsung dari tanggal 1 dan 3 September 2023, dua tim dari grup yang sama tak akan saling berhadapan, Jadi, setiap negara hanya akan tampil dua kali melawan negara dari grup lain.

Contohnya Kanada. Mereka hanya akan bertemu Brasil dan Spanyol di putaran kedua. Mereka tak perlu lagi melawan Latvia, karena sudah bertemu di penyisihan grup.

Mengapa begitu? Sebab, hasil di putaran pertama ikut dihitung, sehingga, start setiap tim akan berbeda. Kanada yang menang tiga kali di penyisihan grup jelas punya modal lebih bagus ketimbang Brasil yang hanya menang dua kali.

Meski begitu, setiap tim tetap punya kans besar untuk lolos. Dua tim dengan raihan poin terbaik dari lima laga akan berhak melaju ke delapan besar.

Tanggal 1 September ini akan mempertemukan Spanyol kontra Latvia dan Kanada jumpa Brazil, sementara di tanggal 3 September nanti, Brazil kontra Latvia dan Spanyol versus Kanada yang akan dilangsungkan di Indonesia Arena.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun