Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Peran Suami Mendukung Kelancaran ASI Saat Ibu Menyusui

11 Agustus 2023   06:12 Diperbarui: 11 Agustus 2023   06:29 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daun Bangun-Bangun Sejuta Manfaat;Sumber:www.kompasiana.com

"Dibalik kelancaran ASI Ibu saat menyusui, ada peran penting Suami"

Kira-kira pernyataan diatas benar atau tidak ya Saudara dan Saudari?

Pengalaman membuktikan bahwa Suami harus dapat menjadi suami yang siaga, mengambil peran penting mulai ketika isteri hamil muda, dimana ketika Isteri mulai 'ngidam' dengan meminta yang 'aneh-aneh', contohnya yang pernah saya rasakan, minta dibelikkan bakso tengah malam.

Ada juga harus dielus-elus perut buncitnya agar bisa tidur, pernah juga ketika mencium aroma minyak angin pengen muntah, dan masih banyak lagi tentunya pengalaman ngidam isteri bukan?

Nah dari sinilah dituntut kesabaran suami dalam menghadapi kondisi ngidam isteri, sampai ke saat-saat persalinan.

Pengalaman anak pertama lahir normal, sangat menguras tenaga. Jadi teringat kembali masa itu, dimana di hari Sabtu, akhir Juli 12 tahun lalu, ketika jarum jam menunjukkan pukul 16.00 Wib, isteri sudah mulai mengeluh sakit dan kayak maaf kata mau buang air besar bawaannya selalu.

Maka kuputuskan untuk membawa isteri ke rumah sakit dengan mengendarai sepeda motor, dan benar saja bahwasanya ini sudah saatnya untuk melahirkan.

Ketika ditanya apakah normal atau operasi Caesar? Maka kami berdua memutuskan untuk lahir normal saja, dengan konsekuensi saya harus menemani isteri selama proses persalinan normal di rumah sakit tersebut.

Dan benar saja, disinilah suami tau bagaimana berat dan panjangnya perjuangan seorang isteri dalam proses melahirkan.

Sedari sore masuk rumah sakit, sekitar pukul 17.30 Wib, isteri bolak-balik ke kamar mandi, ketika saya tanya isteri selalu menjawab: "Kayak mau buang air, tapi nga keluar".

Isteri berjuang antara hidup dan mati saat melahirkan, ketika jarum jam sudah menunjukkan pukul 21.00 Wib malam, namun isteri dinyatakan masih bukaan empat (4) dari sepuluh (10) bukaan.

Ini tentunya pengalaman baru bagi saya, karena ternyata saat proses melahirkan itu ada istilah 'bukaan'  dan 'kontraksi' disaat bayi didalam kandungan isteri mulai katanya menendang-nendang dan meronta-ronta ingin keluar.

Istilah 'bukaan" mengandung arti proses membukanya leher rahim atau serviks per sentimeter (cm) sebagai jalur lahir bayi saat persalinan atau melahirkan. Proses pembukaan ini berlangsung selama 12 sampai 14 jam.

Wow, benar saja, saya dengan sabar selalu menemani isteri ketika bolak-balik ke kamar mandi dan dengan sabar menerima semua keluhan, dan termasuk tidak tidur malam itu sampai pagi hari tak terasa sudah pukul 06.00 Wib ketika dokter datang untuk melakukan proses persalinan.

Saya diminta ke atas untuk menahan pundak isteri agar tidak meronta saat proses persalinan, dan tak begitu lama sang cabang bayi dapat keluar dengan selamat dan dokter ahli kandungan tersebut tersenyum sambil berkata, "Selamat ya, puterimu harus menunggu aku baru mau keluar," katanya sambil bercanda.

"Puji Tuhan", gumam saya dalam hati sambil membuat tanda salib dan hampir meneteskan air mata karena ikut dalam bagian bagaimana seorang wanita itu berjuang melahirkan seorang anak.

Singkat cerita, inilah awal sesungguhnya perjuangan seorang ayah atau suami dalam rumah tangga untuk menjaga dan merawat anak-anaknya, juga pastinya membantu isteri agar bayi tumbuh sehat dan isteri juga tidak terlalu capek dalam masa menyusui.

Fungsi Penting ASI untuk Pertumbuhan Bayi Sehat dan Cerdas

ASI (Air Susu Ibu), memiliki banyak fungsi penting dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi, diantaranya:

Nutrisi Optimal: Bukan rahasia umum lagi jika ASI mengandung nutrisi yang lengkap dan seimbang yang diperlukan untuk pertumbuhan bayi, termasuk protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral.

Kandungan gizi ini mendukung perkembangan otak, sistem saraf, tulang, dan organ lainnya.

Perlindungan terhadap Penyakit: Paling vital, ASI mengandung antibodi dan faktor kekebalan lainnya yang membantu melindungi bayi dari infeksi dan penyakit.

ASI memberikan perlindungan alami terhadap berbagai penyakit, termasuk infeksi pernapasan, diare, alergi, dan bahkan penyakit kronis seperti diabetes dan obesitas.

Dukungan Sistem Pencernaan: Pastinya, ASI lebih mudah dicerna oleh lambung bayi dibandingkan formula susu buatan.

Ini membantu mencegah masalah pencernaan dan gangguan perut yang umum pada bayi.

Hubungan Emosional: Proses menyusui oleh ibu kepada anak kandungnya tentu akan membangun ikatan emosional antara ibu dan bayi.

Kontak kulit ke kulit dan interaksi fisik saat menyusui membantu menguatkan ikatan antara kedua orang tersebut.

Kecerdasan dan Perkembangan: Nutrisi yang kaya dalam ASI, terutama lemak dan DHA (asam lemak omega-3), berperan penting dalam perkembangan otak dan kecerdasan bayi.

Pertumbuhan Optimal: Pemberian ASI membantu mengoptimalkan pertumbuhan bayi secara keseluruhan, termasuk perkembangan fisik, mental, dan emosional.

Mempertajam Indera Penciuman dan Rasa: Pemberian ASI dapat membantu mempertajam indera penciuman dan rasa bayi, karena berbagai komponen dalam ASI memberikan aroma dan rasa yang berbeda sesuai dengan makanan yang dikonsumsi ibu.

Pencegahan Alergi: Dengan ASI dapat membantu mengurangi risiko alergi makanan pada bayi.

ASI membantu membentuk kekebalan tubuh bayi terhadap penyakit alergi tertentu.

Mengurangi Risiko Penyakit Kronis: Bayi yang diberi ASI memiliki risiko lebih rendah terhadap penyakit kronis seperti obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi di kemudian hari.

Kemudahan dan Ekonomi: Pastinya, ASI selalu tersedia, praktis, dan tanpa biaya tambahan.

Tidak perlu persiapan atau pemanasan seperti pada susu formula, ketika bayi menangis maka senjata paling gampang untuk mendiamkannya adalah memberikan ASI dengan gampang tanpa harus melalui proses pemanasan ataupun proses lainnya yang memakan waktu banyak.

Dari banyaknya manfaat ibu menyusui dan memberikan ASI-nya kepada anak-anaknya, maka untuk menjaga kesehatan ibu selama menyusui, harus ada peran suami, sehingga isteri tentunya mendapatkan gizi yang tepat, istirahat yang cukup, dan dukungan emosional juga sangat penting agar ibu dapat terus memberikan ASI secara optimal kepada bayi mereka.

Manfaat Daun Bangun-Bangun Memperlancar ASI 

Mendengarkan dan melaksanakan nasehat orangtua kita juga sangat penting agar ASI ibu lancar dan berlimpah bagi kesehatan Bayi.

Banyak kasus Bayi kekurangan ASI dan ASI-nya si Ibu tidak lancar, hal ini tentunya sangat mempengaruhi pertumbuhan bayi, bayi selalu menangis kala malam hari atau saat-saat tertentu akibat ASI ibu tidak lancar.

Nah, ketika anak pertama lahir, walau saya yakin ASI ibunya cukup, namun orangtua saya langsung berpesan agar saya mencari atau membeli Daun Bangun-Bangun atau Bahasa Ilmiahnya Coleus amboinicus Lour.

Tanpa pikir panjang dan banyak tanya, saya langsung membelinya dari pajak terdekat, perlu diingat kalau membeli jangan tanggung-tanggung, tapi beli lah sekitar lima (5 ikat), lalu satu ikat pertama dicuci dengan bersih dan yang empat (4) ikat lagi dimasukkan ke kulkas sebagai stok, mengingat banyak yang mengincar Daun Bangun-Bangun ini.

Lalu Daun Bangun-Bangun (Coleus amboinicus Lour) tersebut saya cuci sampai bersih, lalu di remas-remas pake tangan sampai getahnya keluar.

Daun Bangun-Bangun Sejuta Manfaat;Sumber:www.kompasiana.com
Daun Bangun-Bangun Sejuta Manfaat;Sumber:www.kompasiana.com

Setelah daunnya menjadi kayak daun tumbuk dan sudah halus maka, digulai sesuai dengan selera, seperti tradisi turun temurun dari nenek moyang sampai sekarang adalah, bahwa Daun Bangun-Bangun tersebut digulai.

Bahan-bahan lain untuk menggulai Daun Bangun-Bangun tersebut, adalah : Bawang Merah dan Bawang Putih di iris kecil-kecil, lalu ditumis, masukkan santannya dan Daun Bangun-Bangun yang sudah halus tadi.

Jika mau dicampur dengan daging ayam atau daging kambing dan sejenisnya juga bisa sehingga makin menambah selera makan isteri yang tentunya berpengaruh pada kelancaran ASI ibu saat menyusui.

Dijamin dengan menu tersebut, isteri pasti lahap makan dan tentunya berpengaruh pada proses dan kelancaran ASI, sebab Daun Bangun-Bangun ini mengandung senyawa galaktagog yang mampu meningkatkan suplai ASI.

Tak hanya itu menurut keterangan dari turun temurun, kualitas ASI juga berpengaruh dari apa yang kita makan, sehingga ketika Daun Bangun-Bangun itu misalnya dicampur dengan daging, maka akan semakin meningkatkan kualitas ASI dari Ibu.

Disamping memperlancar ASI ibu, Daun Bangun-Bangun atau Coleus amboinicus Lour juga memiliki segudang manfaat, diantaranya: meredakan demam, mengatasi masalah pernafasan, meningkatkan kesehatan ginjal, melancarkan pembuangan air kecil, menyembuhkan penyakit kulit, mengatasi penyakit lambung, dan banyak lagi manfaat dari daun yang bentuknya mirip dengan daun mint ini. 

Nah, inilah sekelumit cerita saya di bulan Peringatan Hari ASI Sedunia ketika bagaimana perjuangan suami untuk mendukung dan membantu Ibu selama menyusui anak. 

Peran suami dalam mendukung ibu menyusui sangat penting dan dapat memiliki dampak positif yang besar pada keberhasilan dan kenyamanan proses menyusui.

Maka para suami, berikanlah dukungan kepada isteri saat menyusui...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun