Setelah daunnya menjadi kayak daun tumbuk dan sudah halus maka, digulai sesuai dengan selera, seperti tradisi turun temurun dari nenek moyang sampai sekarang adalah, bahwa Daun Bangun-Bangun tersebut digulai.
Bahan-bahan lain untuk menggulai Daun Bangun-Bangun tersebut, adalah : Bawang Merah dan Bawang Putih di iris kecil-kecil, lalu ditumis, masukkan santannya dan Daun Bangun-Bangun yang sudah halus tadi.
Jika mau dicampur dengan daging ayam atau daging kambing dan sejenisnya juga bisa sehingga makin menambah selera makan isteri yang tentunya berpengaruh pada kelancaran ASI ibu saat menyusui.
Dijamin dengan menu tersebut, isteri pasti lahap makan dan tentunya berpengaruh pada proses dan kelancaran ASI, sebab Daun Bangun-Bangun ini mengandung senyawa galaktagog yang mampu meningkatkan suplai ASI.
Tak hanya itu menurut keterangan dari turun temurun, kualitas ASI juga berpengaruh dari apa yang kita makan, sehingga ketika Daun Bangun-Bangun itu misalnya dicampur dengan daging, maka akan semakin meningkatkan kualitas ASI dari Ibu.
Disamping memperlancar ASI ibu, Daun Bangun-Bangun atau Coleus amboinicus Lour juga memiliki segudang manfaat, diantaranya: meredakan demam, mengatasi masalah pernafasan, meningkatkan kesehatan ginjal, melancarkan pembuangan air kecil, menyembuhkan penyakit kulit, mengatasi penyakit lambung, dan banyak lagi manfaat dari daun yang bentuknya mirip dengan daun mint ini.Â
Nah, inilah sekelumit cerita saya di bulan Peringatan Hari ASI Sedunia ketika bagaimana perjuangan suami untuk mendukung dan membantu Ibu selama menyusui anak.Â
Peran suami dalam mendukung ibu menyusui sangat penting dan dapat memiliki dampak positif yang besar pada keberhasilan dan kenyamanan proses menyusui.
Maka para suami, berikanlah dukungan kepada isteri saat menyusui...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H