Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ketahuan Tes CPNS, Langsung Pecat

2 Februari 2023   16:56 Diperbarui: 3 Februari 2023   01:10 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ketahuan kerja kantor (Gambar dari Kompas.com)

Tak enak memang menumpuk pekerjaan, sehingga lebih baik menambah jam kerja asalkan pekerjaan terselesaikan, daripada menyisakan pekerjaan untuk esok hari, ternyata pekerjaan bertambah esok harinya.

Aturan Aneh Memang Membuat Pusing. Sumber gambar: www.mommiesdaily.com
Aturan Aneh Memang Membuat Pusing. Sumber gambar: www.mommiesdaily.com

Teringat kembali masa-masa memulai karir pekerjaan dari titik nol, ketika itu di awal tahun 2000-an saya kerja jadi operator warnet sambil kuliah dengan inisiatif sendiri untuk menambah pengalaman kerja.

Namun, saat itu walaupun hanya untuk operator warnet, ijazah saya juga harus ditahan oleh pihak HRD-nya yang kala itu memang yang punya warnet sudah menetapkan manajemen setingkat perusahaan dengan tata kelola manajemen yang sudah tertata dengan baik dan rapi.

Bekerja sebagai operator warnet sekitar dua tahun, sudah cukup banyak makan asam-garamnya, mulai dari keluhan jaringan internet yang putus-putus atau lelet, komplain pengguna atau pelanggan atas biling yang tidak sesuai, hingga harus menomboki alias membayar kekurangan atas ketidaksesuaian laporan di buku catatan dengan laporan biling.

Di tahun ketiga berbekal informasi dari teman user atau pelanggan warnet yang sering saya bantu untuk mengirimkan file laporan hasil penjualan mingguan ataupun bulanan -- ternyata dia seorang Medical Representative alat-alat kesehatan produk  -- mengabarkan kalau di kantor cabang distributor alat-alat kesehatan ada buka lowongan jadi EDP alias IT kantor tersebut.

Dan saya diterima bekerja dengan syarat ijazah D-1 saya waktu itu ditahan oleh perusahaan tersebut.

Tidak apa gumam saya, karena keadaannya waktu itu sambil bekerja dan sambil kuliah, jadi karena kerjanya full time, masuk jam 08.00 pagi dan pulang jam 17.00 sore, maka jadwal kuliah saya sesuaikan, saya pindah masuk kuliah pukul 18.00 malam.

Aturan jam kerja juga tidak sesuai dengan kenyataan, di mana katanya pulang jam 5 sore, tetapi terkadang sales dari lapangan balik ke kantor saja sudah jam 4 sore, membawa pesanan obat yang harus diantar sore itu juga, bisa dibayangkan bukan gimana repotnya jadi IT ataupun EDP itu?

Ya, padahal dari kantor pusat memberi perintah jika setiap harinya itu tutup sales ataupun tutup penjualan itu diusahakan setiap pukul setengah empat atau 15.30 sore, sehingga jam 4 sore sudah bisa kirim laporan penjualan per hari itu dan print laporan penjualan jam setengah lima sehingga jam 5 sore para supervisor setiap divisi itu dapat mengambil laporan penjualan dan mengetahuinya.

Namun terkadang ketika proses penjualan sedang berlangsung, ada sales yang 'maksa' agar pesanannya dientry dan harus diantar hari itu juga dengan alasan pasien di rumah sakit sedang menunggu obat itu, jika tidak, maka pasiennya akan meninggal, dan lain-lain yang membuat EDP harus mengentri data, bahkan parahnya lagi proses tutup penjualan harus ditunda karena sales memaksa harus masuk penjualan hari itu dengan berbagai alasan, padahal agar penjualannya tertutupi, kalau tidak? Mungkin tak dapat bonus dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun