Seperti, dari penyampaian pengetahuan atau sumber utama informasi, ahli materi, dan sumber segala jawaban, menjadi fasilitator pembelajaran, pelatih, kolaborator, navigator pengetahuan, dan mitra belajar siswa.
Dari mengendalikan dan mengarahkan semua aspek pembelajaran, menjadi lebih banyak memberikan alternative dan tanggung jawab kepada siswa dalam proses pembelajaran.
Sementara siswa diharapkan dari penerima informasi yang pasif menjadi partisipan aktif dalam proses pembelajaran, dari mengungkapkan kembali pengetahuan menjadi menghasilkan berbagai pengetahuan lewat diskusi kelompok dan praktik-praktik baik pembelajaran. Dari pembelajaran sebagai aktivitas individual (soliter) menjadi pembelajaran kolaboratif dengan siswa lain.
Peran Guru seiring dengan berkembang pesatnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) semakin kompleks, bukan semakin mudah.
Namun, semakin mengajak Guru untuk lebih kreatif dan aktif dan bergerak terus mewujudkan pendidikan yang berkarakter dan harus mampu menguasai seluk-beluk TIK, dan yang lebih penting lagi mampu memfasilitasi pembelajaran siswa agar lebih kreatif dan efektif.
Satu lagi penyebab guru tidak boleh bekerja dari rumah alias Work From Home (WFH) adalah tuntutan agar guru dapat melaksanakan pembelajaran atau pendekatan yang holistic, yaitu pembelajaran atau pendekatan utuh yang melibatkan berbagai aspek dan dimensi dalam proses pembelajaran itu.
Dengan demikian Guru atau Pendidik tidak hanya menyentuh aspek permukaan saja, tetapi lebih menyeluruh dan utuh sehingga lebih komprehensif dan mendasar.
Dalam kaitan dengan lingkungan, pendidikan dilaksanakan secara terpadu mulai dari lingkungan, keluarga, sekolah dan masyarakat luas...
Semoga kita Guru ini tetap semangat memberikan yang terbaik di lingkungan sekolah...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H